DPR: Perlu Strategi Baru Tingkatkan Partisipasi Politik
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi II DPR, Ahmad Riza Patria mengatakan perlu strategi dan cara baru untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam Pilkada serentak, sehingga kualitas demokrasi berjalan dengan baik.
"(Evaluasi Pilkada serentak 2015) kedepannya perlu ada strategi dan cara baru meningkatkan partisipasi politik masyarakat," katanya di Jakarta, Senin.
Dia menilai, tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada serentak yang hanya 64,02 persen, perlu dilakukan upaya sosialisasi lebih massif. Menurut dia, tingkat partisipasi yang tidak memenuhi target itu salah satunya disebabkan adanya partai politik yang berselisih.
"Partai yang berselisih menyebabkan partisipasi konstituen parpol berkurang," ujarnya.
Politikus Partai Gerindra itu menilai upaya yang bisa dilakukan adalah meningkatkan sosialisasi oleh penyelenggara pemilu dan partai pengusung pasangan calon.
Selain itu menurut dia, dukungan media sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam pilkada."Parpol perlu mengerti aturan yang ada dan juga dukungan media perlu ditingkatkan," katanya.
Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) mengatakan angka partisipasi masyarakat dalam Pilkada Serentak 2015 turun 10 sampai 20 persen dibandingkan pemilihan presiden (pilpres) tahun lalu.
"Bahkan di Kota Medan, ironisnya angka partisipasi di bawah 27 persen, hanya 26 persen sekian," kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraeni di Jakarta, Rabu (16/12).
Menurut Titi, turunnya partisipasi masyarakat disebabkan kejenuhan pemilih dampak dari tidak maksimalnya konsolidasi internal parpol sehingga berkontribusi kepada kualiatas calon-calon yang diusung.