Terapi Baru Melawan Kanker

EPA
Pasien Kanker Sonal Bhaiya, duduk di bus kota di rumah sakit Tata Memorial, pada Hari Kanker Dunia, di Mumbai, India (4/2).
Rep: Casilda Amilah Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengobatan kanker selalu melibatkan operasi, kemoterapi, dan radiasi, yang sangat merugikan kesehatan dan kualitas hidup pasien. Tetapi, kemajuan baru dalam bidang sains dan teknologi memberi harapan pengobatan yang tidak terlalu invasif, dengan hasil yang lebih baik dan cepat. 


Dilansir VOA Indonesia, Dr William Nelson mengatakan imunoterapi memberikan harapan untuk menyembuhkan kanker dengan membangun pertahanan tubuh sendiri.

Lewat modifikasi gen, para dokter mengarahkan sel-sel kekebalan tubuh, yang dikenal sebagai sel T, menjadi sel-sel anti-kanker yang lebih kuat. 

Para periset memusatkan perhatian dengan merevisi dan memperbaiki uji coba untuk mengidentifikasi kasus-kasus yang paling mendesak dengan lebih cepat dan akurat. Tujuannya adalah untuk menyesuaikan pengobatan medis dan diagnosis dengan kebutuhan masing-masing pasien.

Meskipun berbagai kemajuan ini masih jauh dari penyembuhan, para periset mengatakan ada kemajuan dalam pengobatan bentuk kanker yang paling mematikan sekalipun.

Dr Nelson mengatakan sedikitnya 30 persen pengidap kanker kulit yang mengancam nyawa telah menunjukkan respons yang signifikan. Optimisme semacam ini mendorong sebagian periset untuk terus berharap bahwa kanker bisa dan akan disembuhkan nantinya. 

 

 

Video Editor: Casilda Amilah

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler