IKM Tenun dan Mutiara Bisa Jadi Andalan NTB
REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Industri kecil dan menenengah (IKM) tenun dan mutiara dinilai menjadi potensi yang bisa dikembangkan di NTB. IKM diharapkan juga bisa menjadi tulang punggung ekonomi. Hal ini diungkapkan Anggota Komisi VI DPR RI Siti Mukaromah disela-sela kunjungan ke IKM Tenun di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, akhir pekan lalu.
Politisi PKB ini menambahkan, IKM Tenun yang ada di Indonesia khususnya di Provinsi NTB harus dikembangkan dan dimaksimalkan karena menyangkut pengembangan ekonomi kreatif ke depan. Dengan demikian, mampu mengisi pasar masyarakat ekonomi Asia, bukan sekedar menjadi obyek pasar tapi menjadi subyek atau pelaku pasar minimal di negeri sendiri.
Menurutnya, ketika pebisnis mancanegara tertarik untuk hadir ke Indonesia maka bukan hanya membawa barang tapi akan kembali membawa barang dari Indonesia dan bisa terdistribusikan dan akan booming go international. Selain itu, Indonesia juga memiliki banyak sekali industri, potensi ketrampilan sesuai dengan lokal dan daerah masing-masing, bahkan sampai pedesaan.
"Jadi kalau kita bicara tentang one filid one product itu sangat memungkinkan bahwa Indonesia itu berdikari dengan adanya konsep one filid one product," ungkap Siti Mukaromah.
Dia berharap agar barang-barang produksi dari IKM ini menjadi lebih maksimal sehingga bisa meningkatkan sumber ekonomi bagi masyarakat di Indonesia.
Sementara itu, Anggota DPR Gde Sumarjaya Linggih mengatakan IKM Tenun ini berkembang di Provinsi NTB karena IKMnya memang sedang giatnya bekerja. "Ini merupakan peluang kita ke depan karena beragam sekali industri yang dilakukan dengan bahan baku yang sangat berlimpah di Indonesia yang memungkinkan untuk mengisi waktu-waktu luang sehingga tenaga kerja kita nanti diberdayakan untuk menghadapi era globalisasi. IKM diharapkan menjadi tulang punggung kita ke depan," kata dia.
Politisi asal Bali ini mengakui, pembangunan infrastruktur sekarang dicanangkan menjadi hal pokok karena memang ada hambatan antara pengiriman barang sampai kepada konsumen. Yang paling penting lanjutnya, IKM harus ditingkatkan karena menjadi kekuatan saat krisis bahkan IKM bisa menjadi tulang punggung ekonomi.
Politisi Golkar ini mengimbau kepada Pemda, dalam hal ini Disperindag dan juga perbankan untuk meningkatkan kerjasama dan koordinasinya dalam mendukung program pembangunan IKM. Sehingga IKM di Provinsi NTB ini dapat bersaing dan memproduksi barang-barang berkualitas.