Komisi IV Minta Sentra Beras Cipinang Ditertibkan

Republika/Edwin Dwi Putranto
Petugas kepolisian menunjukkan barang bukti beras oplosan di salah satu gudang di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat (7/10).
Rep: Ali Mansur Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Komisi IV DPR RI, Herman Khaeron mengapresiasi langkah Bareskrim menelusuri adanya indikasi dugaan pengoplosan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Dia juga meminta agar dilakukannya penertiban sentra beras di pasar Cipinang. Apalagi Cipinang tak hanya sebagai sentra beras DKI Jakarta, tapi sentra beras nasional.

"Dan yang  paling pasti penertiban di Cipinang harus dilakukan, karena Cipinang sebagai sentra beras nasional bukan lagi sentral beras DKI Jakarta,” kata Herman, saat ditemui di Komplek Parlemen, Kamis (20/10).


Pengoplos Beras Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Menurutnya banyak persoalan di sentra beras Cipinang, salah satunya harga beras sangat mudah naik. Maka penertiban pun harus dilakukan dan tidak boleh ditunda lagi. Momentum terhadap indikasi terjadinya oplosan ini juga harus dijadikan sebagai momentum penertiban sentra-sentra beras nasional. Sebab sebagai pangan pokok tentu harus tertib.

Sebelumnya, pada Kamis (6/10), Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menggerebek gudang sindikat mafia beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Hasilnya, Bareskrim menyita ratusan ton beras yang telah dicampur. Tim menemukan 152 ton beras subsidi Bulog dan 10 ton beras curah merk Palm Mas dari Demak dan 10 ton beras yang sudah dicampur atau dioplos. Selain menggerebek gudang beras di Blok T2 Pergudangan Beras Induk, Cipinang, polisi juga menggerebek sebuah gudang nomor 35 Bulog Divre DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler