Komisi V DPR Minta Pemerintah Atasi 5 Masalah Mudik Lebaran

EPA/MADE NAGI
Antrean pemudik sepeda motor di Pelabuhan Gilimanuk, Bali. (Ilustrasi)
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi V DPR Fary Djami Francis minta pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta mitra Komisi V lainnya, melakukan terobosan untuk mengatasi lima persoalan yang selalu berulang saat mudik Lebaran.

"Harus ada hal baru yang dilakukan sehingga persoalan yang berulang mudik Lebaran di bidang infrastruktur diminimalisasi," kata Fary Francis dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (21/6).

Dia menjelaskan kelima persoalan itu adalah kelaikan moda transportasi, kemacetan di ruas jalan tol, penanganan kendaraan roda dua, harga karcis, dan pelayanan informasi kepada masyarakat. Fary mengatakan Komisi V DPR telah menggelar rapat koordinasi bersama mitra dalam rangka persiapan infrastruktur mudik.

"Dalam pertemuan itu, pemerintah telah menjelaskan terobosan yang akan ditempuh untuk mencegah maupun mengurai kemacetan serta memastikan kelaikan bus pengangkut penumpang mudik," ujarnya.

Politikus Partai Gerindra itu mencontohkan salah satu terobosan adalah melakukan ram check pada bus untuk menjamin bus tersebut layak mengangkut penumpang. Dia menilai bus yang sudah lolos ram check, dipasang stiker sehingga apabila ada bus yang tidak dipasang stiker maka jangan diperbolehkan masuk terminal.

"Informasi mengenai langkah-langkah yang diambil pemerintah harus disampaikan juga kepada masyarakat seperti melalui videotron yang dipasang di pintu masuk tol. Saat ini pemerintah telah memasang videotron di dua titik dari enam titik yang direncanakan," ujarnya.

Fary mengatakan dia baru saja kembali dari kunjungan ke sejumlah ruas jalan tol mulai dari Surabaya, Mojokerto, Jombang, Ngawi, dan Solo. Ruas jalan itu menurut dia sudah bisa dimanfaatkan untuk mengurai kemacetan dan saat ini sudah ada alat untuk mengontrol jumlah kendaraan di tol. "Jika sudah melewati kapasitas, akan dialihkan ke ruas jalan yang lain," katanya.

Dia berharap dengan menyampaikan informasi secara akurat kepada penumpang maka persoalan yang berhubungan dengan mudik dapat diatasi, termasuk informasi mengenai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mobile yang disiapkan oleh PT Pertamina. Fary mengatakan PT Pertamina (Persero) telah berjanji mengantarkan bahan bakar menggunakan sepeda motor untuk kendaraan yang kehabisan bahan bakar di tol sehingga informasi itu harus sampai kepada masyarakat.


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler