Kaukus AIPA Dorong Kerja Sama Maritim ASEAN
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mengajak seluruh delegasi Kaukus Antar-Parlemen Asean atau Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) ke-9 memperkuat kerja sama maritim dan resolusi damai terhadap konflik di Asean. Kaukus merupakan pintu masuk mencari harmonisasi undang-undang antaranggota AIPA.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan kaukus hendak menyusun mekanisme regional yang memungkinkan mendorong kerja sama maritim antar-negara kawasan. Menurut dia, masalah maritim sangat penting dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi melalui jalur perdagangan maritim yang vital.
“Kami percaya bahwa stabilitas dan keamanan merupakan fondasi yang kuat bagi penciptaan pembangunan ekonomi dan peningkatan akses kesejahteraan yang setara,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (18/7).
Tema kali ini menyoroti komitmen tentang kawasan mengenai kawasan maritim. Wilayah Asean 80 persen tertutup oleh laut, karena itu perlu diperkuat kerja sama masyarakat regional. Pertemuan tersebut juga untuk memastikan situasi dan keamanan serta stabilitas di laut. Selain itu, mereka juga fokus kepada sumber daya kelautan karena merupakan bagian integral dari kehidupan dan terkait erat dengan ketahanan pangan, lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara.
Fadli mengajak anggota AIPA bergabung dengan komunitas global untuk meningkatkan pembangunan berkelanjutan dan melestarikan sumber daya laut kawasan. Kaukus Antar-Parlemen Asean terdiri dari 10 negara di Asean yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Bangladesh, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, dan Myanmar.