17 Agustus, Panjat Pinang, dan Semangat Kemerdekaan

ROL/HAvid Al Vizki
Suasana perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-72 (ilustrasi).
Rep: Havid Al Vizki Red: Sadly Rachman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momentun Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus selalu diwarnai dengan kegiatan menarik, salah satunya dengan berbagai macam perlombaan. Menurut Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid perayaan 17 Agustus sudah ada sejak pertama saat Indonesia merdeka. Hilmar mengatakan pada umumnya perlombaan 17 Agustus selalu melibatkan anak-anak karena ingin menanamkan nilai-nilai kebangsaan.

Beragam perlombaan sudah ada sejak saat itu, Dengan asal-usul yang beragam, berbagai perlombaan saat 17 Agustus selalu mempunyai makna tersendiri. Seperti lomba gerak jalan, lomba yang dilakukan dengan berbagai macam jarak tempuh tersebut mempunyai makna untuk mengingat pengorbanan para pejuang.

Meski begitu, perlombaan panjat pinang selalu menjadi ikon setiap perayaan hari kemerdekaan. Penawaran hadiah yang menarik dipucuk pohon pinang juga membuat peserta lomba bahu-membahu memanjat pohon pinang yang telah dilumuri pelumas oli.

Dengan beberapa anggota yang sudah dibagi dalam tiap tim, para peserta lomba panjat pinang diuji kebersamaan serta kekompakan untuk bisa menngambil hadiah yang sudah disediakan oleh panitia lomba di atas pohon pinang yang telah dilumuri oli tersebut. Dengan mengambil makna kekompakan dan kebersamaan, panjat pinang memiliki arti untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan Republik Indonesia

Namun, seiring berjalannya waktu kemeriahaan masyarakat menyambut Hari Kemerdekaan perlahan mulai memudar. Hal tersebut terlihat dari mulai berkurangnya panggung-panggung kesenian serta ornamen gapura. Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan penyebab mulai memudarnya animo masyarakat dalam menyambut kemerdekaan dikarenakan banyaknya masyarakat yang semakin individual, lebih banyak menghabiskan waktu ditempat bekerja daripada dilingkungan rumah.

Berkurangnya minat masyarakat dalam menyambut Hari Kemerdekaan ternyata berdampak pada penjualan pohon pinang, pohon yang selalu mewarnai disetiap perlombaan 17 Agustus tersebut tahun ini penjualannya menurun dari tahun sebelumnya, Penjual pohon pinang Apendi mengatakan tahun sebelumnya penjualan pohon pinang sebelum tanggal 17 Agustus telah habis terjual namun tahun ini tidak.

Minat masyarakat yang berkurang untuk merayakan momentum kemerdekaan sangat berdampak pada penjualan pohon pinang yang sangat identik dalam setiap perlombaan 17 Agustus. Berkurangnya perlombaan panjat pinang jangan sampai bisa menimbulkan berkurangnya rasa kemerdekaan dan rasa cinta terhadap tanah air.

 

 

Videografer:


Havid Al Vizki

Video Editor:
Fian Firatmaja

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler