Komisi VII Dukung Langkah PGN Medan Salurkan Gas Bumi

Pemakaian layanan gas bumi negara lebih efisien ketimbang memakai gas tabung.

MPR RI
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung bersama Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI meninjau penyaluran gas perdana ke salah satu perusahaan makanan di Kota Medan, Sumatra Utara, Senin (30/4).
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi VII DPR RI selalu mendukung langkah-langkah pemerintah dalam usahanya  memberikan energi yang lebih murah untuk digunakan masyarakat, baik komersial maupun rumahan. DPR selalu mendorong pemerintah melalui PT Perusahaan Gas Negara (Persero) mewujudkan komitmennya memperluas pemanfaatan gas bumi kepada seluruh lapisan masyarakat.

“Saya kira harus kita dukung gerakan pemerintah untuk selalu mencari alternatif yang memungkinkan penghematan dan memudahkan masyarakat untuk saving cost karena kita menggunakan gas yang kita produksi sendiri,” kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Tamsil Linrung bersama Tim Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI meninjau penyaluran gas perdana ke salah satu perusahaan  makanan di Kota Medan, Sumatra Utara, Senin (30/4).

PT PGN (Persero) Area Medan resmi menyalurkan gas bumi ke CV Cipta Rasa Nusantara, yang memproduksi Bolu Meranti. PGN juga sampai saat ini telah memasok gas bumi ke 20.233 pelanggan di Medan. Dengan perincian 45 industri besar, 904 pelanggan komersial seperti restoran hingga hotel, serta 19.284 rumah tangga.

Dalam dialog Tim Kunker Komisi VII DPR RI dengan pemilik usaha dan perwakilan PGN, diperhitungkan dengan menggunakan layanan gas negara, maka harga yang harus dibayarkan lebih efisien 40-50 persen dari sebelumnya memakai LPG. Lebih lanjut Tamsil menginginkan agar masyarakat lebih banyak lagi merasakan fasilitas layanan PGN ini.

“Jaringan untuk rakyat sekitar sini memang sudah ada, tapi belum dari APBN. Masih dianggarkan sendiri oleh PGN. Saya kira APBN akan kita dorong supaya ada yang dialokasikan untuk energi PGN menjangkau masyarakat luas,” ujar politikus PKS itu.

Direktur Komersial PT PGN (Persero) Danny Praditya mengatakan, penggunaan gas bumi PGN oleh Pabrik Bolu Meranti ini dipastikan bisa memberikan efisiensi bagi industri tersebut. Selama ini, dengan menggunakan LPG tabung 50 Kg, pabrik ini harus menggunakan 7-8 tabung seharga Rp 650 ribu per tabung.

“Sehingga total pengeluaran bahan bakar untuk produksi per bulan mencapai Rp156 juta. Dengan kebutuhan sebesar itu setiap bulan, jika dikonversi menggunakan gas bumi PGN menjadi sebesar kurang lebih 15.101 meter kubik per bulan,” sebutnya.

Dengan harga gas bumi PGN hanya Rp 5.496 per meter kubik, maka total pengeluaran Pabrik Bolu Meranti untuk penggunaan gas bumi hanya Rp 82,9 juta per bulan.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler