In Picture: Polisi Beda Negara Kompak Bantu Rusia Atas Hooliganisme

32 negara peserta telah mengirim para petugasnya untuk membantu polisi Rusia.

Inspektur Polisi Heike Schultz dari polisi Jerman (kanan) dan rekannya berbicara kepada media di Pusat Kerjasama Polisi Internasional di Moskow, Rusia, Selasa, (12/6).

Inspektur Polisi Heike Schultz dari polisi Jerman dan rekannya berbicara kepada media di Pusat Kerjasama Polisi Internasional di Moskow, Rusia, Selasa (12/6).

Inspektur Polisi Heike Schultz, dari polisi Jerman berbicara kepada media di Pusat Kerjasama Polisi Internasional di Moskow, Rusia, Selasa (12/6).

Petugas kepolisian bersiap menggiring ribuan pemudik sepeda motor untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak ,Banten, Rabu (12/6).

Petugas polisi berbagai negara berbicara satu sama lain di Pusat Kerjasama Polisi Internasional di Moskow, Rusia, Selasa (12/6).

Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Kepolisian Rusia berusaha keras mencegah hooliganisme dan ancaman serangan militan. Mereka telah mengerahkan ribuan polisi ke-11 kota tempat pertandingan untuk menghadapi masuknya penggemar sepak bola yang berpotensi membuat kegaduhan dan mengancam keamanan lainnya.

Tetapi, mereka tidak akan sendirian. Terlepas dari perbedaan politik dengan Moskow, 32 negara yang berpartisipasi telah mengirim para petugasnya untuk membantu polisi Rusia. Mereka mencegah para penggemar bentrok dengan pihak berwenang setempat.

Bertempat di sebuah fasilitas pelatihan Kementerian Dalam Negeri di luar Moskow, Selasa (13/6), pusat kerja sama kepolisian mendapat pujian dari pimpinannya Kolonel Roman Azyavin sebagai satu keluarga besar Interpol. Dengan bendera semua negara Piala Dunia tergantung di dinding, pusat kerja sama berfungsi sebagai pusat komunikasi bagi pasukan polisi asing.

Dua petugas dari negara-negara kompetitor akan berbasis di sana untuk berinteraksi dengan mereka di lapangan sambil mengoordinasikan upaya keamanan dengan pihak berwenang Rusia di ruangan yang sama.



sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler