Kekalahan Jerman Buat Spanyol Waspada Kejutan Iran

Masalah pemecatan pelatih tampak tak begitu mempengaruhi penampilan Diego Costa dkk.

AP Photo
Tim Nasional Spanyol
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, KAZAN -- Spanyol memulai pertandingan pembuka Piala Dunia yang sulit melawan Portugal dengan pola permainan yang mengesankan. Masalah pemecatan pelatih tampak tak begitu mempengaruhi penampilan Diego Costa dkk.


Hasil imbang 3-3 yang menegangkan saat melawan Portugal di Sochi meredakan kekhawatiran bahwa kepergian Julen Lopetegui yang mendadak akan menggagalkan perjuangan Spanyol di Rusia. Laporan dari markas La Roja menunjukkan para pemain optimistis di bawah pelatih pengganti sementara Fernando Hierro menghadapi laga kedua kontra Iran pada Rabu (20/6).

Di atas kertas, Spanyol seharusnya bisa menangani Iran pada pertemuan pertama di antara kedua negara itu. Tetapi kekalahan Jerman dari Meksiko dalam pertandingan pertama merupakan peringatan bagi semua tim unggulan.

"Apa yang terjadi dengan Jerman dapat terjadi pada siapa pun," kata Hierro kepada wartawan, Senin (18/6).

Ia mengatakan, ke-32 tim yang berlaga di Piala Dunia 2018 sangat bagus dan pertandingan pertama selalu sulit. Kegelisahan memainkan peran besar. 

"Kami mendapat satu poin melawan juara Eropa dan sekarang kami menghadapi Iran," kata dia

Jika ada penyebab kecemasan untuk Hierro, mungkin berada pada masalah performa kiper David de Gea, yang membuat kesalahan tidak biasa. Ia memberi 'hadiah' satu gol untuk Cristiano Ronaldo di Sochi.

Bek Nacho Fernandez juga memiliki malam berkesan dengan gol brilian di kotak penalti. Dani Carvajal bisa fit lagi untuk menawarkan pilihan lain bagi Hierro di bek kanan.

Perhatian utama Hierro adalah Spanyol harus mampu mematahkan pertahanan Iran yang ketat. Iran hanya kebobolan lima kali dalam 18 pertandingan kualifikasi serta mendapatkan gol yang mereka butuhkan guna memberi mereka peluang terbaik memuncaki Grup B.

Gangguan terhadap persiapan Iran untuk turnamen itu lebih bersifat geopolitik. Sanksi AS terhadap Iran membuat beberapa pertandingan pemanasan mereka urung terwujud dan kesepakatan perlengkapan mereka dengan Nike juga dibatalkan.

Mereka membutuhkan gol bunuh diri untuk mengalahkan Maroko pada pertandingan pembuka mereka akhir pekan lalu. Tetapi pekerjaan nyata mereka dimulai di Kazan, di mana mereka memainkan pertandingan melawan dua tim kuat, Spanyol dan Portugal.

Pelatih Carlos Queiroz, mantan bos Real Madrid, akan memperhatikan Saeid Ezatolahi setelah gelandang bertahan, yang dijuluki 'Pogba Persia itu, melewatkan pertandingan melawan Maroko karena skorsing.

Kekhawatiran atas cedera gelandang Omid Ebrahimi dan striker produktif Alireza Jahanbakhsh juga berkurang. Tetapi bek tengah Rouzbeh Cheshmi diragukan bisa tampil karena mengalami cedera otot.

Taktik Queiroz melawan negara di kawasan Afrika Utara itu adalah menggagalkan serangan lawan dengan harapan memicu keruntuhan mental. Tetapi pelatih asal Portugis itu mengakui bahwa mereka membutuhkan pendekatan yang sangat berbeda untuk juara dunia 2010 itu.

"Melawan Spanyol, semua orang dari kiper ke striker dapat menciptakan sesuatu, jadi kami perlu memikirkan strategi yang berbeda," kata Queiroz.

Ikuti info menarik seputar Piala Dunia 2018 di: Instagram @Republikbola37Twitter @Republikbola37 dan Facebook @Republikbola37

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler