Gentile, Si Jagoan Tackle Maradona
Gentile mengganggu Maradona dengan tackle yang sangat agresif.
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Italia sukses mengantongi empat gelar Piala Dunia. Pasukan Biru juga menjadi tim pertama yang mampu mempertahankan gelar ketika menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938.
Italia juga menjadi tim yang mampu mengandaskan ambisi Zinedine Zidane menjuarai Piala Dunia 2006. Tapi, Piala Dunia 1982 di Spanyol menjadi kenangan terindah dalam sejarah sepak bola Italia.
Di Piala Dunia 1982, Italia bukan tim yang difavoritkan mampu menjuarai turnamen akbar empat tahunan tersebut. Dan, publik masih tidak percaya ketika Italia melibas Jerman dengan skor telak 3-1 di partai final.
Banyak pahlawan yang patut dikenang karena jasanya membawa Italia meraih juara Piala Dunia 1982. Tapi, Claudio Gentile merupakan sosok yang paling pantas untuk dikenang karena segalanya berawal dari dirinya.
Gentile memiliki fisik kuat, kumis lebat dan menguasai teknik defensif khas Italia. Ia merupakan barisan pertahanan Juventus bersama Antonio Cabrini, Gaetano Scirea dan kiper Dino Zoff.
Di putaran pertama, Italia mampu lolos ke putaran kedua meski harus terseok-seok. Italia lolos bersama Polandia, sementara Kamerun dan Peru harus tersingkir.
Di putaran kedua, Italia satu grup dengan tim favorit Brasil dan juara bertahan Argentina. Dengan predikat juara Piala Dunia 1978, Argentina datang dengan sejumlah pemain bintangnya seperti Osvaldo Ardiles, Ubaldo Fillol, Daniel Passarella, dan Mario Kempes. Mereka juga memboyong 'si anak ajaib' Diego Armando Maradona.
Di sinilah jasa Gentile akan selalu dikenang dalam sepak bola Italia. Manager Timnas Italia, Enzo Perzoet, saat itu sudah menyadari bahwa mereka harus bisa menghentikan Maradona jika ingin mengalahkan Argentina. Perzoet memutuskan untuk melakukan man marking untuk mengunci pergerakan Maradona. Dan, Gentile satu-satunya yang bisa menjalankan misi tersebut.
Gentile tidak memiliki hari seindah hari itu, tanggal 29 Juni 1982, di Stadion Sarria Barcelona. Ia mampu mengunci ruang gerak Maradona. Gentile pun sukses membuka pintu untuk rekannya membongkar barisan pertahanan Argentina dan memenangkan pertandingan dengan skor 2-1.
Gentile mengganggu Maradona dengan tackle yang sangat agresif. Ia tercatat melanggar Maradona sebanyak 11 kali lebih di babak pertama. Dia menyudahi pertandingan dengan kartu kuning dan poin bagi timnya.
Gentile dihujani kritikan pedas dari media dunia karena aksi brutalnya terhadap Maradona tersebut. Namun dia menjawab santai dengan mengatakan,''Sepak bola bukan untuk balerina.''
Setelah laga lawan Argentina tersebut, Italia kembali mengejutkan dunia dengan menaklukan Brazil untuk lolos ke semifinal. Mereka menyingkirkan Polandia sebelum akhirnya mengalahkan Jerman di partai final untuk meraih gelar juara Piala Dunia 1982.
Dan, Italia menjadi negara pertama yang mampu meraih juara setelah mengalahkan juara bertahan. Merka mengalahkan juara bertahan Brazil saat menjuarai Piala Dunia 1970, Jerman Barat pada 1974 dan Argentina pada 1982.