Setelah Kroasia, Harapan Muncul di Negara Kecil Lainnya
Tak perlu menjadi negara besar dan berkuasa untuk menjadi finalis Piala Dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Usai mengalami kekalahan dari Prancis di final Piala Dunia 2018, banyak masyarakat dunia yang justru bersimpati dengan pencapaian Kroasia. Apalagi melihat sang pelatih Zlatko Dalic yang tidak memunculkan wajah kekecewaan melainkan justru tetap bersemangat.
Pesan positif dari negara kecil tersebut kini beresonansi ke seluruh pelosok negara-negara di dunia. Kisah Republik Kroasia ini, bukan hanya sekadar para pemainnya yang berbakat, tetapi juga tentang bagaimana negara ini mampu menghadapi pertandingan demi pertandingan dengan lawan berat sepanjang musim panas di Rusia itu.
Kroasia juga telah menunjukkan, tidak perlu menjadi negara besar dan berkuasa di Eropa atau Amerika Selatan, untuk bisa masuk menjadi finalis di Piala Dunia. Sejarah sebagai runner-up di Piala Dunia ini juga akan terngiang sepanjang masa, layaknya Hungaria pada 1954 dan Belanda pada 1974.
Berkaca dari Kroasia, negara sepak bola dari Amerika Latin, Afrika, dan Asia dapat mempelajari bagaimana Kroasia bisa meraih semua pencapaian pada Piala Dunia tahun ini. Seperti dilansir independent, Selasa (17/7), Kroasia menunjukkan bahwa pemain berbakat, kerja keras, persatuan, dan beberapa keberuntungan, dapat membawa sebuah timnas hampir mengalahkan semua negara peserta Piala Dunia.
Terkadang, seolah-olah Piala Dunia di masa depan akan dimenangkan secara bergilir oleh negara-negara Eropa Barat, yang kaya dengan pemuda terbaik. Prancis, Jerman, dan Spanyol sebagai tiga pemenang terakhir, dengan Inggris dan Belgia yang menjadi semifinalis tahun ini. Jadi, jika ada yang menyebut sepak bola internasional ditentukan oleh kondisi ekonomi suatu klub sepakbola, itu adalah pemikiran yang sangat salah.
Tetapi jika melihat Kroasia dapat mencapai final, bermain seperti ini, dan mengancam negara lainnya, maka banyak negara lain yang juga akan mampu melakukannya. Turnamen ini nyatanya lebih tidak terduga dari apa yang disadari. Pasalnya, peristiwa kecil dapat menentukan permainan.
Negara-negara lain harus menonton Kroasia yang hanya berpenduduk sekitar 4 juta jiwa, melihat pencapaiannya, dan mulai memantaskan diri di perhelatan dunia. Negara kecil lain juga dapat memiliki impian besar.