Saham Farmasi dan Cosumer Goods Meroket
Seiring terjadinya panic buying, sejumlah saham disektor farmasi dan consumer turut meroket.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai diumumkannya dua orang warga negara Indonesia (WNI) terinfeksi virus corona baru COVID-19, fenomena panic buying mulai terjadi di sejumlah wilayah, terutama Jabodetabek pada Senin (2/3) kemarin.
Banyak warga memburu toko-toko ritel maupun apotek untuk membeli bahan pokok serta perlengkapan medis seperti vitamin, masker dan hand sanitizer. Fenomena tersebut membuat tingkat konsumsi masyarakat naik seketika.
Seiring terjadinya panic buying, sejumlah saham disektor farmasi dan consumer turut meroket. Di sektor farmasi, saham milik PT Kimia Farma Tbk (KAEF) tercatat naik 10,53 persen. Saham KAEF sontak menghijau dalam dua hari ini setelah seminggu memerah.
Kenaikan juga dialami oleh saham PT Phapros Tbk (PEHA) yang menguat 3,45 persen. Adapun PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turut melesat 2,9 persen setelah lebih dari sepekan melemah.
Sementara dari sektor consumer, saham PT Indofarma Sukses Makmur Tbk (INDF) meroket 6,37 persen pada hari ini. Kenaikan turut dicatatkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar 3,62 persen.
Secara keseluruhan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini terkerek menghijau. Pada pukul 10.30, IHSG sudah menyentuh posisi 5.504,86 atau menguat 2,61 persen. Indeks LQ45 menguat 3,5 persen menjadi 888,83.
Penguatan IHSG ini mengikuti bursa saham global dan regional yang juga kompak menghijau. Dow Jones menguat 5,1 persen, S&P 500 menguat 4,60 persen dan Nasdaq menguat 4,49 persen.
Sedangkan indeks Shanghai Composite menguat 1,36 persen. Lalu diikuti indeks Strait Times 1,12 persen, indeks Hang Seng 0,73 persen dan indeks Nikkei 225 menguat 0,22 persen.