Mantan Dubes Iran untuk India Kecam Modi

Mantan Dubes Iran di India menilai Modi abai atas kekerasan terhadap warga Muslim.

Rajat Gupta/EPA EFE
Mantan Dubes Iran untuk India Serukan Kecam Modi. Foto: Seorang warga meninggalkan lingkungan rumahnya yang hangus saat bentrok massa pendukung dan penentang UU Kewarganegaraan India berujung rusuh di New Delhi, India.
Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN--Mantan Duta Besar (Dubes) Iran untuk India Alireza Sheikhattar menyerukan negaranya untuk protes keras kepada Perdana Menteri India Narendra Modi atas kekerasan terhadap warga Muslim India. Selama ini Modi dinilai abai atas kekerasan yang dialami umat Muslim di wilayah itu.

Seruan itu disampaikan Alireza Sheikhattar dalam sebuah wawancara dengan MEHR News. Alireza mendesak para pejabat Iran untuk meningkatkan tekanan terhadap pemerintah Modi melalui badan internasional, guna menghentikan aksi kekerasan mereka terhadap kaum muslim di India.

"Kasus ini harus diikuti dengan badan internasional," kata Alireza Sheikhattar seperti dikutip situs berita MEHR News, Kamis (5/3).

Permintaan menekan Modi itu merujuk pada keputusan presiden India atas pembatalan hukum tentang Kashmir sebagai sebuah pengakuan terhadap apa yang terjadi melawan kaum muslim di India.

Menurut catatan Alireza, bahwa ada perbedaan mendasar antara Islam dan hinduisme dengan para pengikutnya yang berkata, "Pembantaian kaum muslim tidak manusiawi dan tidak akan ada bedanya jika kita adalah republik Islam atau sebuah lembaga sekuler, kita harus menentangnya."

Dalam sebuah tweet yang dirilis pada tanggal 2 Maret Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menulis, bahwa Iran mengutuk gelombang kekerasan terorganisasi terhadap kaum Muslim India. Meski selama berabad-abad, Iran menjadi sahabat India.

"Kami mendorong otoritas India untuk memastikan kesejahteraan semua orang india dan tidak membiarkan pertumpahan darah yang tidak masuk akal menang. Jalan ke depan terletak pada dialog damai dan aturan hukum," kata Zarif

Atas seruan itu Menteri Luar Negeri India memanggil duta besar Iran, Ali Chegeni setelah Menteri Luar Negeri Iran mengecam "aksi kekerasan terorganisasi" terhadap kaum muslim India. Menteri luar negeri India mengirimkan permohonan kepada duta besar Iran, dan menyampaikan bahwa pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sama sekali tidak beralasan dan tidak dapat diterima.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Iran prihatin dengan apa yang terjadi di India sebagai reaksi terhadap letusan kekerasan terhadap kaum muslim baru-baru ini di India.

Kekerasan meletus di India menyusul aksi protes menentang undang-undang kewarganegaraan yang kontroversial. Sedikitnya 46 orang, sebagian besar muslim, tewas terbunuh bersama lebih dari 200 orang lainnya terluka. Disahkan pada desember 2019, undang-undang membuka jalur khusus untuk kewarganegaraan India bagi para migran dari hampir semua agama Asia Selatan kenamaan kecuali Islam.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler