Penerbangan China-Bali Disetop, Ini Perkiraan Kerugian AP I

Pengaruh paling besar terjadi pada Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Antara/Fikri Yusuf
Petugas memantau suhu tubuh penumpang menggunakan alat pemindai suhu tubuh yang dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (2/3). PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mengungkapkan pembatalan 35 penerbangan dari China ke Bali akibat wabah Corona.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I mengungkapkan pembatalan 35 penerbangan dari China ke Bali akibat wabah Corona. Pembatalan itu diperkirakan menimbulkan kerugian perusahaan Rp 48 miliar.


"Tentu saja bandara terbesar di Angkasa Pura I yakni I Gusti Ngurah Rai, Bali. Pada awal kejadian virus Corona ini terdapat kebijakan penghentian penerbangan dari China dan dampak terhadap bandara kita di Bali tersebut paling tidak ada 35 penerbangan per hari yang dibatalkan yang berasal dari 22 kota di China, termasuk Wuhan," ujar Direktur Utama AP I, Faik Fahmi di Jakarta pada Jumat (6/3).

Faik Fahmi mengatakan dari 35 penerbangan per hari itu, terdapat sekitar 6.800 penumpang per hari dari China.

"Jadi dampaknya cukup signifikan dan kita sudah menghitung dampak secara finansial loss opportunity pendapat kita dari 35 penerbangan per hari di bandara Bali yang dibatalkan dari China yakni sekitar Rp48 miliar. Itu yang hanya dari sisi penerbangan dari China," katanya.

Sebelumnya PT Angkasa Pura I menutup sementara total 158 penerbangan dari dan ke China mulai Rabu (5/2) sesuai dengan arahan pemerintah untuk mencegah masuknya Virus Corona ke Tanah Air. Adapun bandara Angkasa Pura I yang melayani rute dari dan ke China pada 2020 ini yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sam Ratulangi Manado , Bandara Adi Soemarmo Solo.

Rincian jumlah penerbangan yang ditutup sementara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah penerbangan dibatalkan 125 penerbangan per minggu dari 22 destinasi di China. Jumlah maskapai dengan rute dari dan ke China, yakni tujuh maskapai, yaitu China Eastern (14 penerbangan per minggu), China Southern (10 penerbangan per minggu), Citilink (11 penerbangan per minggu), Lion Air (29 penerbangan minggu), Xiamen Air (14 penerbangan per minggu), Garuda Indonesia (22 penerbangan per minggu) dan Sriwijaya Air (25 penerbangan per minggu).

Bandara Sam Ratulangi Manado dengan penerbangan dibatalkan dalam seminggu 28 penerbangan minggu dari 10 destinasi.

Jumlah maskapai dengan rute dari dan ke China, yakni lima maskapai yaitu China Southern (tiga penerbangan per minggu), Citilink (empat penerbangan per minggu), Lion Air (15 penerbangan per minggu), Sriwijaya Air (penerbangan per minggu) dan Xiamen Air (empat penerbangan per minggu).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler