Wakil Ketua MPR Apresiasi Permintaan Maaf Belanda

Wakil ketua MPR menilai sudah sewajarnya Belanda meminta maaf.

Antara/Hafidz Mubarak
Wakil Ketua MPR Apresiasi Permintaan Maaf Belanda. Foto: Raja Belanda Willem Alexander (kiri) didampingi Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti (tengah) berbincang dengan Direktur Oorlogs Graven Stichting (Yayasan Makam Kehormatan Belanda) Robbert Van De Rijdt (kanan) saat berkunjung ke Ereveld Menteng Pulo, Jakarta, Selasa (10/3/2020).(Antara/Hafidz Mubarak)
Rep: Febrianto Adi Saputro Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengapresiasi permintaan maaf pemerintah Belanda atas peristiwa kekerasan yang terjadi pada masa lalu. Menurutnya hal tersebut sudah sewajarnya dilakukan Belanda.

"Tentu pasti kita menerim lah ya (permintaan maaf Belanda), dan menyampaikan juga lah apresiasi sebagaimana yang disampaikan Pak Jokowi," kata Lestari saat dihubungi Republika, Selasa (10/3).

Menurutnya apa yang dilakukan Belanda adalah sebuah sikap yang positif. Permintaan maaf tersebut menurutnya menunjukan sebuah kesadaran dari pemerintah Belanda bahwa apa yang dilakukan masa lalu adalah tindakan yang tidak baik.

"Jadi kalau saya melihat perspektif sekarang adalah ini adalah hal yang memang sudah seharusnya dilakukan. Dan menghargai bahwa pada akhirnya secara terbuka mau melakukan itu," ujarnya.

Ia berharap apa yang dilakukan Belanda menjadi contoh bagi negara-negara lain yang pernah berseteru. Menurutnya perdamaian dunia merupakan hal yang memang harus diwujudkan tidak hanya oleh Indonesia, tetapi juga oleh seluruh negara.

"Ini juga menjadi satu hal yang patut kita apresiasi oleh semua pihak, berusaha untuk menjaga perdamaian dan ketertiban dunia," tutur perempuan yang akrab disapa Rerie itu.

Raja Belanda Willem Alexander didampingi Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti berkunjung ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam kunjungan itu, Raja Willem menyampaikan permintaan maaf atas kekerasan terhadap masyarakat Indonesia di masa lalu.

"Hari ini raja menyampaikan acknowledge secara politik dan moral dan ada satu elemen yang baru yaitu beliau menyampaikan regret dan maaf atas kekerasa yang terjadi dari pihak Belanda," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Bogor, Selasa.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler