Di Samping Covid-19, Warga Diminta Waspada Penyakit Lain

Masyarakat diserukan untuk mewaspadai penyakit lain di samping Covid-19.

republika/riga nurul iman
Pembagian masker untuk mencegah meluasnya Covid-19. Masyarakat diserukan untuk mewaspadai penyakit lain di samping Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Praktisi kesehatan Kolonel (CDM) Dr dr Putu Wasi Nugroho SpB(Onk) mengingatkan bahwa saat ini masih ada penyakit lain yang harus diwaspadai masyarakat. Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai penyakit lain, selain Covid-19.

"Demam berdarah, contohnya, juga telah banyak menimbulkan kematian," ungkapnya Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Putu mengatakan, demam berdarah dengue (DBD) muncul karena sistem lingkungan rumah yang kurang bersih hingga memungkinkan berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Ia menjelaskan, demam berdarah dengue menjadi marak karena sedang musim hujan.

"Sama seperti penyakit akibat infeksi virus corona, penularan demam berdarah dengue akan mudah sekali terjadi ketika sistem imun tubuh kita sedang menurun," katanya.

Putu menjelaskan, tempat berkembangbiaknya nyamuk penyebar virus demam berdarah dengue justru di genangan air yang jernih, seperti bak air di kamar mandi. Ketika tidak dibersihkan setiap hari, jentik-jentik nyamuk pun akan muncul.

"Jadi saat ini yang berbahaya justru DBD, yang perlu diwaspadai, banyak (warga) yang meninggal. Di Nusa Tenggara Timur lebih banyak," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, selama bulan Januari hingga awal Maret 2020 tercatat sebanyak 16.099 kasus demam berdarah dengue di seluruh Indonesia dengan korban meninggal dunia sebanyak 100 orang. Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat tetap harus mewaspadai penyebaran demam berdarah dengue di samping tetap waspada terhadap Covid-19.

"Semua penyakit yang disebabkan virus, intinya hanya satu, kita harus memperbaiki lingkungan kita, sistem kita, tubuh kita sendiri, cara makan kita, dan sebagainya. Tanpa itu, kita akan gampang sekali terkena infeksi virus apa pun, termasuk virus corona," tegasnya.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler