Ibunda Jokowi Wafat, Ganjar: Almarhumah Sosok yang Merakyat

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengenang ibunda Jokowi sebagai sosok yang merakyat.

antaranews.com
Ibunda Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomiharjo.
Rep: Bowo Pribadi Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan belasungkawa atas wafatnya Ibu Sujiatmi Notomiharjo, Ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi) para Rabu (25/3) sore. Ganjar mengenang almarhumah sebagai sosok orang tua yang grapyak dan semanak.

Baca Juga


"Kalau dalam bahasa Indonesia ya, beliau itu pribadi yang memiliki sikap ramah dan mudah bergaul," ujarnya di Semarang.

Gubernur pun turut menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam, atas kepergian ibunda Presiden RI tersebut. "Saya turut berduka, innalillahi wainna ilaihi raji'un, semoga khusnul khatimah. Sebentar lagi saya meluncur ke Solo untuk memberi penghormatan kepada beliau," katanya.

Ganjar juga mengungkapkan, kabar meninggalnya ibunda orang nomor satu di tanah air tersebut, diterima sangat mendadak. Setelah mendapatkan kepastian Presiden Joko Widodo bertolak ke Surakarta, gubernur pun langsung koordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) provinsi Jawa Tengah. 

Ganjar mengenang Bu Noto adalah sosok tauladan. Tidak ada yang berubah sampai putranya menjabat sebagai pemimpin atau tertinggi republik ini.  "Sejak Pak Jokowi jadi walikota saya mengenal beliau (Bu Noto). Tidak ada yang berubah sampai sekarang. Tetap pribadi yang grapyak dan semanak," ujarnya.

Ganjar juga mengungkapkan, sering bertemu dengan almarhumah, terutama di acara- acara pengajian di Solo. Pernah suatu ketika, saat hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah, periode pertama, Bu Noto turut hadir di salah satu acara pengajian. Namun kehadirannya tersebut tidak pernah diketahuinya. 

"Tapi beliau tetap mengikuti acara dan bercampur dengan masyarakat lainnya," jelas Ganjar.

Sikap ramah dan mudah bergaul, lanjutnya, juga masih ditunjukkan almarhumah kepada para tetangganya. "Sama tetangganya, Bu Noto juga masih tetap sering mengunjungi," lanjutnya. 

Bahkan kebiasaan Presiden Joko Widodo yang gemar blusukan dan tidak berjarak dengan masyarakat tersebut, disebutnya, menurun dari sang ibu.  Bahkan Ganjar menilai Bu Noto patut dijadikan rujukan oleh para ibu. 

"Sifatnya yang merakyat memberi contoh bagi kita, sosok ibu yang selalu rendah hati," lanjutnya.

Selain itu juga bisa memberi teladan bukan hanya pada anaknya, tapi juga memberi teladan pada kita semua. "Beliau juga mengajarkan bahwa jabatan akan menjadi hal biasa saja dan tidak akan pernah bisa mengubah relasi sosial yang sudah ada," tegas Ganjar.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler