Masker Cuma Satu Ukuran, Bagaimana Memakaikannya pada Anak?

Ada kalanya, anak juga perlu menggunakan masker.

Antara/Harviyan Perdana Putra
Masker memang hanya ada satu ukuran, perhatikan cara memakaikannya pada anak.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli respirologi anak dr Madeleine Ramdhani Jasin SpA menjelaskan, masker tidak hanya untuk orang dewasa. Masker juga dapat dipakai oleh anak, namun harus diperhatikan kesesuaiannya mengingat alat pelindung diri itu hanya tersedia satu ukuran.

"Jadi perhatikan pemasangannya agar masker terpasang menutupi hidung, wajah, dan dagu," jelas Madeleine dalam Tanya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Live Instragram pada akun resmi IDAI, Kamis (26/3).

Baca Juga



Madeleine mengungkapkan, penggunaan masker bertujuan untuk melindungi orang lain tertular penyakit pernapasan yang kita derita. Sementara itu, bagi petugas medis, masker dapat melindungi diri sendiri.

"Karena tidak ada masker untuk anak, apalagi untuk bayi, sebaiknya orang dewasa di sekitarnyalah yang harus memakai masker ketika memiliki gejala gangguan saluran pernapasan, seperti batuk, pilek, demam," kata Madeleine.

Sementara itu, bila bayinya yang sakit, misalnya demam, batuk dan pilek, sebaiknya di rawat dirumah. Untuk orang dewasa yang merawatnya, sebaiknya menggunakan masker dan tetap harus menjaga kebersihan tangan dengan sering mencucinya. Etika batuk yang baik dan tidak memegang bagian wajah dengan tangan yang kotor juga harus diterapkan.

Bagaimana dengan masker kain? Madeleine menjelaskan, hingga kini masker kain belum ada bukti ilmiahnya dalam hal efek proteksi.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengatakan bahwa masker kain dapat digunakan sebagai upaya terakhir pada saat tak ada masker bedah sama sekali. Madeleine mengatakan, masker kain yang dilapisi tisu ataupun kassa steril prinsipnya sama dengan masker kain biasa, tak ada efek proteksi yang baik dari partikel virus.

Jadi masker kain digunakan sebagai upaya terakhir kalau terjadi krisis masker,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler