Trump Keluarkan Larangan Perjalanan untuk Tiga Negara Bagian

Larangan perjalanan di tiga negara bagian dibatalkan beberapa jam kemudian.

EPA
Pemerintah New York menyiapkan ruang perawatan Covid-19 di Jacob Javits Convention Center, New York, Amerika Serikat, Jumat (27/3). Kasus positif Covid-19 di Amerika terus naik.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan larangan perjalanan keluar dan masuk untuk New York, sebagian wilayah New Jersey, dan Connecticut yang menjadi pusat pandemi virus corona. Pembatasan tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru, atau Covid-19 ke negara bagian lainnya.

Baca Juga


"Ini akan menjadi karantina yang dapat diberlakukan. Saya lebih suka tidak melakukannya, tetapi kita mungkin membutuhkannya," ujar Trump, dilansir Aljazirah, Ahad (29/3).

Pengumuman yang dibuat oleh Trump muncul ketika jumlah kematian akibat Covid-19 di AS mencapai lebih dari 2.100, atau meningkat dua kali lipat. Sementara, kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di AS mencapai lebih dari 122.000 dan menjadi yang tertinggi di antara negara lainnya.

Para kritikus menyatakan, gagasan Trump untuk melakukan lockdown di tiga negara bagian itu akan menyebabkan kekacauan. Sebab, ketiga negara bagian tersebut berfungsi sebagai mesin ekonomi AS untuk bagian timur dan menyumbang 10 persen dari populasi dan 12 persen dari PDB.

"Jika daerah-daerah itu mulai dibatasi maka ini akan aneh, menjadi kontra produtif," ujar Gubernur New York Andrew Cuomo kepada CNN.

Beberapa jam kemudian, Trump membatalkan pertimbangannya untuk melakukan karantina di ketiga negara bagian tersebut. Trump mengatakan, dia meminta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) untuk mengeluarkan larangan perjalanan dengan keras.  

CDC kemudian mengeluarkan peringatan kepada seluruh penduduk di tiga negara bagian itu agar tidak melakukan perjalanan domestik selama 14 hari. Peringatan tersebut tidak berlaku bagi karyawan industri, termasuk truk pengangkut logistik, jasa keuangan, dan tenaga medis.

Beberapa negara bagian lain telah memberlakukan pembatasan bagi wilayah mereka masing-masing. Warga New York yang tiba di Florida dan Rhode Island akan diminta untuk mengisolasi diri. Selain itu gubernur Pennsylvania dan Virginia Barat juga telah meminta kepada para warga New York yang datang ke daerah mereka untuk melakukan karantina secara mandiri.

Jumlah kasus infeksi Covid-19 di sejumlah negara bagian AS terus meningkat. Gubernur California, Gavin Newsom mengatakan, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit California meningkat lebih dari sepertiga dalam satu malam. Sementara itu, pejabat di Louisiana melaporkan 17 kematian dan 599 kasus baru pada Sabtu.

Petugas kesehatan di AS kewalahan menerima lonjakan pasien yang terinfeksi Covid-19. Selain itu, para tenaga medis mengeluhkan kekurangan persediaan peralatan dan perlengkapan pelindung diri, termasuk ventilator. Rumah sakit juga mengeluhkan tentang kelangkaan obat-obatan, tangki oksigen, dan staf yang terlatih menghadapi bencana besar. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler