Pandemi Corona, Dokter di India Diusir dari Rumah

Dokter dan perawat di India dikucilkan karena masyarakat khawatir virus corona

AP/Anupam Nath
Para pekerja mengubah gerbong kereta api menjadi ruang isolasi untuk pasien corona atau covid-19 di Gauhati, India, Ahad (29/3). Dokter dan perawat di India dikucilkan karena masyarakat khawatir virus corona. Ilustrasi.
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Dokter dan perawat di India dikucilkan dan diusir dari rumah. Mereka terpaksa tidur di kamar mandi atau lantai rumah sakit. Hal ini terjadi karena masyarakat khawatir mereka membawa virus corona atau Covid-19.

India mengonfirmasi kasus Covid-19 di seluruh negeri. Petugas kesehatan India mengatakan, stigma terhadap mereka makin meningkat, terutama dari tetangga dan induk semang. Taksi-taksi juga tidak bersedia mengangkut mereka. Mereka dihalangi masuk ke rumah. Hal ini membuat mereka menjadi tunawisma.

Pada Senin (30/3) media Inggris the Guardian melaporkan seorang dokter yang mengawasi tim aksi cepat Covid-19 mengatakan bahwa rekan-rekannya meminta agar tetap bisa tinggal di rumah sakit. Pasalnya, pemilik tempat tinggal mereka makin memusuhi dan meminta mereka pergi.

"Pemilik tempat tinggal mereka mengatakan, karena mereka bekerja di rumah sakit, mereka akan membawa infeksi ke rumah dan menyebarkannya ke penghuni yang lain," kata dokter itu.

Dokter itu tidak bersedia namanya disebutkan untuk menghindari masalah dengan pihak berwenang. Ia mengatakan, banyak dokter di seluruh India yang mengeluhkan hal serupa.

"Sejumlah dokter telah memutuskan untuk menghabiskan beberapa hari mendatang di kamar mandi rumah sakit karena mereka kehilangan apartemen atau tidak bisa masuk ke dalam apartemen mereka karena sikap permusuhan dari masyarakat," kata dokter tersebut.

Pandemi virus corona mulai mencengkeram negara dengan populasi 1,3 miliar orang ini. India menerapkan karantina wilayah atau lockdown terbesar di seluruh dunia. Ketakutan mulai menerpa India, terutama karena kepadatan penduduk dan buruknya sanitasi negara itu. 

Lemahnya layanan kesehatan di India membuat penyakit menular bisa menjadi bencana di negara itu. Namun, setelah seruan dari Perdana Menteri Narendra Modi, jutaan orang berdiri di balkon-balkon rumah mereka.

Warga India bertepuk tangan dan memukul panci untuk mendukung petugas medis yang berada di garda depan dalam menghadapi krisis Covid-19. Namun, dokter, perawat, dan apoteker menyatakan mereka mengalami prasangka, pengucilan, dan pengusiran kareka ketakutan masyarakat pada virus corona. 

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler