Qodari: Jokowi Perlu Pecah Peran Gugus Tugas Covid-19
Jokowi disarankan memecah Gugus Tugas Covid-19 menjadi empat tim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya mengoptimalkan peran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, pemerintah disarankan memecah peran Gugus Tugas Covid-19. Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menilai sudah saatnya komandan dan gugus tugas penanganan Covid dipecah menjadi setidaknya empat Gugus Tugas Covid -19 (GTC).
“Presiden Joko Widodo perlu mempertimbangkan untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dengan membagi tiga atau empat komandan," ujar Qodari melalui pesan yang diterima Republika, Senin (30/03).
Qodari menambahkan, dengan jumlah penduduk, luas wilayah, dan eskalasi Covid-19 di Indonesia yang akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan, maka akan terlalu berat bila semuanya dipegang satu orang yakni Letjen Doni Monardo yang juga Ketua BNPB. Maka itu, Qodari menilai, Gugus Tugas perlu dipecah dalam empat tim GTC dengan pembagian fokus penanggulangan.
Pertama, tim GTC 1 untuk menangani aspek testing dan menemukan pasien positif Covid-19 lewat contact tracing. “Ini bukan pekerjaan mudah. Tim GTC 1 ini serahkan pada ahlinya yakni polisi. Sementara untuk komandannya, saya usul Mendagri Tito Karnavian atau Kepala BNPB Doni Monardo untuk mengkomandoi tugas ini,” jelas Qodari.
Kedua, lanjut Qodari, pemerintah membentuk tim GTC 2 yang bertugas mulai dari isolasi dan karantina ODP dan PDP, pengelompokan pasien resiko tinggi dan rendah, fasilitas perawatan, tempat menginap dokter dan perawat, sampai penyiapan Alat Pelindung Diri (APD) dan obat-obatan. “Tim GTC 2 ini Letjen Doni Monardo atau mantan Wapres Jusuf Kalla layak untuk menjadi komandanya,” lata dia.
Selanjutnya yang ketiga, pembentukan tim GTC 3 yang bertugas menangani dampak sosial dan keagamaan dari wabah Covid 19 pada masyarakat Indonesia. “Mantan Wapres Jusuf Kalla atau eks Cawapres 2019 Sandiaga Uno cocok menjadi komandannya,” ulas Qodari.
Terakhir, tim GTC 4 bertugas dalam penanganan dampak ekonomi dan turunannya yang banyak dan masif itu. “Menkeu Sri Mulyani Indrawati atau Kepala BKPM dan eks Ketum Hipmi Bahlil Lahadalia tepat menjadi komandannya,” ungkap Qodari
Dalam operasionalnya, lanjut Qodari, Koordinator GTC langsung di tangan Presiden RI Joko Widodo. “Semua lapor pada Pak Jokowi agar tetap satu komando dan komprehensif," ujar Qodari.
Qodari menambahkan, saat ini yang dibutuhkan pemerintahan Jokowi adalah para komandan yang fokus, berorientasi solusi, lincah, jaringan luas, dan penuh inisiatif. “Nama-nama di atas memenuhi kriteria tersebut. Juga menggambarkan semangat kebersamaan dan penggalangan kekuatan menghadapi tantangan teramat besar bernama Covid-19," kata Qodari.