Supermarket Jadi Titik Kritis Baru Penyebaran Corona?

Dikunjungi banyak orang, supermarket dikhawatirkan jadi titik penyebaran corona.

Ani Nursalikah/Republika
Supermarket. Dikunjungi banyak orang, supermarket dikhawatirkan jadi titik penyebaran corona.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika wabah corona menyebar ke seluruh dunia, berbagai negara menerapkan lockdown. Sebagian besar pelayanan dan bisnis pun ditutup, karyawan bekerja dari rumah. 

Supermarket dan apotik pun menjadi segelintir alasan yang membuat masyarakat mendapat lampu hijau untuk keluar rumah. Kalau tidak perlu sekali, sebaiknya urungkan niat ke supermarket untuk berbelanja.

Sering ke supermarket akan membuat orang cenderung belanja yang tidak perlu atau bahkan belanja melebihi kebutuhan. Akibat banyak yang menimbunnya, seperti masker dan hand sanitizer, barang-barang penting itu menjadi langka.

Baca Juga



Di lain sisi, supermarket dikhawatirkan menjadi titik baru penyebaran virus corona. Mungkinkah itu terjadi?

Jawabannya adalah ya. Betapa tidak, supermarket menjadi tempat orang berkumpul banyak orang. Kemungkinan besar, supermarket pun menjadi tempat di mana virus menyebar dari satu orang ke orang lain.

Ketika mencoba mencari barang yang perlu kita beli, kita mungkin lupa aturan physical distancing kemudian berdiri terlalu dekat dengan seseorang. Berbagai penelitian menunjukkan, virus corona dapat bertahan hidup di permukaan tertentu selama berjam-jam atau bahkan berhari-hari.

Ketika kita menyentuh benda yang sebelumnya disentuh oleh tangan orang yang terkontaminasi, maka  virus corona dapat berpindah ke tangan kita. Apa langkah aman yang harus kita diambil saat berbelanja?

1. Susun daftar belanja
Susun daftar barang yang ingin dibeli. Pergi ke toko, pilih barang, antre, dan bergegas  pulang. Tinggalkan supermarket sesegera mungkin.

2. Jangan lupa physical distancing
Berada di supermarket bukan alasan untuk berinteraksi dengan orang-orang terlalu dekat. Hindari interaksi sosial atau lakukan itu dari jauh. Jangan lupa aturan berdiri setidaknya satu meter dari orang-orang dalam antrean.

3. Hindari kontak fisik
Jika memesan melalui jasa pengiriman, cobalah untuk menghindari kontak fisik. Minta kurir untuk meletakkan belanjaan di depan pintu. Kita bisa mengambilnya nanti.

Meskipun tidak ada kontak fisik, bukan berarti kita tak bisa menunjukkan kepedulian dengan pengantar barang. Mengingat kita tinggal di iklim yang lebih panas, coba tinggalkan sebotol air untuk kurir sebelum mereka datang. Juga, pastikan memberi tip dengan murah hati.

4. Hindari menyentuh barang yang sering disentuh orang
Keranjang belanja, pegangan pintu, mesin kasir, dan lainnya pasti disentuh oleh begitu banyak orang. Itu artinya, benda-benda itu bisa menjadi agen penularan kuman.

Hindari menyentuhnya dan coba lakukan pembayaran melalui dompet digital atau belanja dengan uang pas. Bawalah tas belanja sendiri untuk menghindari menyentuh keranjang belanja.

5. Cuci tangan
Saran ini sudah sudah berulang kali diserukan. Setelah kembali dari luar rumah, hal pertama yang harus dilakukan adalah mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Selain itu, ketika di luar rumah, bawalah hand sanitizer dan bersihkan tangan setiap kali menyentuh sesuatu yang mungkin disentuh oleh banyak orang. Jika perlu, kita juga bisa mendesinfeksi bahan makanan dengan semprotan alkohol encer dan kemudian mencucinya dengan air.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler