Alicia Keys Tuangkan Pengalaman Masa Lalu di Buku Terbaru
Alicia Keys merilis buku terbarunya "More Myself: A Journey".
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Alicia Keys yang dulu sangat lain dari sekarang. Dulu, dia tidak mengenakan pakaian berwarna cerah. Dia tidak menata rambutnya dengan tren terkini, kukunya tidak panjang dan sama sekali tidak dicat. Gayanya cenderung tomboi.
Keys melakukan itu semua sebagai cara melindungi diri sendiri dari lingkungan. Setiap kali keluar dari apartemen satu kamar di pinggiran New York, Amerika Serikat, tempat dia tinggal bersama ibunya, Keys memakai sepatu bot Timberland dan pakaian longgar.
"Ada muncikari dan pelacur di mana-mana. Ada bioskop XXX di mana-mana, juga pencandu heroin, narkoba, dan obat-obatan. Saya belajar sejak dini bagaimana mendapat perhatian seminimal mungkin, melewati ruang-ruang itu tanpa diketahui," ujarnya.
Keys berhasil melewati itu. Dia naik kereta api dari rumah ke sekolahnya, bermain musik, sementara ibunya bekerja selama berjam-jam. Superstar peraih Grammy itu mengisahkan pengalaman masa lalunya di buku terbarunya, More Myself: A Journey.
Buku yang terbit pada Selasa (31/3) membawa pembaca menyimak masa kanak-kanak Keys hingga dia tumbuh dewasa. Sang musisi melakukan debut pada 2001 hingga saat ini bisa menelurkan album studio ketujuh ALICIA rilisan 15 Mei 2020.
Istri dari musisi Swizz Beatz itu menghabiskan waktu selama dua tahun untuk menulis buku sambil merefleksikan lagi kehidupannya. Keys yang kini memiliki dua anak juga terbuka mengenai pergulatannya sebagai ibu serta kebiasan minum alkohol.
More Myself turut mengungkap proses kreatif Keys dalam menciptakan lagu. Ada kisah Keys saat berinteraksi dengan musisi legendaris Stevie Wonder dan Prince, yang pernah mengkritik tata suara di salah satu pertunjukannya.
Begitu pula hubungan akrab jangka panjang Keys dengan produser Kerry Brothers Jr, yang terlibat dalam pembuatan empat album pertama Keys. Sang musisi pun mengenang kelelahannya yang amat sangat setelah merilis album di tahun kedua karier.
Di ranah personal, Keys mencoba berdamai atas hubungannya yang kacau dengan sang ayah. Dia bernostalgia pada momen manis saat berjumpa dengan suaminya, bahkan mengajukan pertanyaan tentang seksualitas di awal kariernya.
Pelantun lagu "No One" itu baru menyadari, terkadang seseorang lupa 'melihat ke belakang'. Mengenang lagi berbagai hal yang memengaruhi apa yang telah dilakukan dan dicapai saat ini atau mungkin bakal berpengaruh pada sesuatu yang hendak dimulai.
"Jujur, saya sangat lega melakukannya. Semua waktu ini, posisi kita di planet ini, semua terasa sangat tepat, seperti sebuah percakapan yang tepat. Ini adalah kisah pribadi saya, tetapi ini berlaku untuk semua orang," kata Keys, dikutip dari laman AP.