Repsol Honda tak Senang dengan Mundurnya Jadwal MotoGP
Honda dituding paling diuntungkan karena persiapan jelang musim baru tak maksimal.
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Manajer tim Repsol Honda, Alberto Puig, menegaskan, timnya tidak pernah merasa diuntungkan dengan penundaan start gelaran MotoGP musim 2020. Sebelumnya, anggapan tersebut muncul lantaran Repsol Honda dinilai masih mengalami kesulitan dan tidak menunjukan perkembangan positif dalam pengembangan mesin yang akan mereka gunakan pada MotoGP musim 2020.
Kondisi ini tergambar dari hasil pada hari kedua tes-pra musim MotoGP di Sirkuit Losail, Qatar, akhir Februari silam. Pada saat itu, para pebalap Repsol Honda, termasuk juara MOtoGP musim lalu, Marc Marquez, gagal finish di posisi 10 besar.
Repsol Honda pun akhirnya dianggap memiliki keuntungan tersendiri pasca penundaan start MotoGP musim ini, terutama kesempatan untuk melakukan pengembangan mesin. Hingga kini, Dorna selaku promotor MotoGP memang belum memastikan seri pembuka musim MotoGP 2020. Sebelumnya, Dorna mesti menunda lima seri awal musim MotoGP 2020 lantaran pandemi COVID-19.
Namun, anggapan ini langsung dibantah Puig. Menurutnya, Repsol Honda menjadi tim pertama yang melaporkan detail mesin kepada otoritas penyelenggara MotoGP, Dorna, saat melakoni test pra-musim di Qatar. Hal ini justru bertentangan dengan opini yang berkembang salama ini bahwa Repsol Honda menjadi tim yang paling diuntungkan dengan adanya penundaan start MotoGP musim 2020.
Tidak hanya itu, Puig menegaskan, Honda tidak memiliki niat untuk melakukan modifikasi atau mengembangkan mesin baru. Pertama, mesin tidak bisa dibuat hanya dalam waktu lima menit. Kedua, kata Puig, mereka yang berkata,'kini kejuaraan telah ditunda, dan mereka (Honda) memiliki kesempatan membuat mesin baru,' adalah orang-orang yang tidak mengerti.
''Satu hal yang pasti, apabila ada pihak yang berusaha curang pada musim ini, pihak itu bukanlah Honda, karena IRTA telah memiliki apa yang mereka butuhkan dari kami,'' kata Puig kepada Kantor Berita Spanyol, EFE, seperti dikutip dari Crash, Selasa (31/3).
IRTA merupakan Asosiasi Tim Balap Motor Internasional. Sebelum mengikuti lomba MotoGP, semua tim memang harus mendaftarkan semua aspek teknis, mulai dari pengembangan mesin hingga keterlibatan sponsor, kepada IRTA. Semua itu, tutur Puig, sudah dilakukan oleh Repsol Honda.
Terkait pengembangan mesin pada musim ini, Puig mengakui memang ada sedikit kendala yang dihadapi timnya. Namum, Puig menegaskan, semua problem itu sudah mulai bisa diatasi dan timnya mulai menemukan titik terang, tertutama pada hari ketiga test pra-musim.
Hal ini ditandai dengan keberhasilan Marc Marquez finish di peringkat ketujuh, jauh lebih baik dibanding di sesi test pra-musim sebelumnya. ''Saya tidak bisa memberikan detail (perubahan mesin), tapi seperti yang terlihat di hasil hari ketiga test pra-musim, ada perubahan besar dalam hal performa mesin dan situasi yang kami hadapi jauh lebih baik,'' tutur Puig.