Dampak dari Pandemi Covid-19, Ini Rencana Penyelenggara NBA
NBA saat ini sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan babak reguler dan playoff
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Liga basket terbesar di dunia NBA masih belum memutuskan kapan akan melanjutkan sisa pertandingan. Setelah NBA menghentikan sementara laga pada 12 Maret 2020. Namun NBA memiliki satu tekad, yakni menyelesaikan musim 2019-2020 hingga menghasilkan tim juara.
Ada beberapa opsi yang kini terus dibahas untuk menyelesaikan liga. Seperti dilaporkan Marc Berman dari New York Post, NBA saat ini sedang mempertimbangkan untuk melanjutkan babak reguler dan playoff di satu tempat. Jumlah laga tersisa pun akan dipangkas, babak reguler maupun babak playoff.
Saat ini setiap tim telah menyelesaikan babak reguler antara 63 hingga 67 pertandingan. Jika kondisi normal satu tim memainkan 82 gim di babak reguler. Itu artinya setiap tim masih menyisakan antara 15 sampai 19 pertandingan lagi. Barulah kemudian dilanjutkan babak playoff, yang diikuti delapan tim teratas setiap wilayah. Dalam babak ini biasanya menggunakan format best of seven.
Namun dengan kondisi pandemi covid-19 yang masih mewabah. Apalagi di Amerika Serikat saat ini menjadi negara yang paling banyak terpapar sudah melebihi 160 ribu orang dinyatakan positif Covid-19 dengan jumlah orang yang meninggal hingga Selasa (31/3) mencapai 2.968 orang. Rasanya akan sulit menyelesaikan semuanya dengan normal.
Oleh sebab itu kini NBA sedang mempertimbangkan menggelar babak reguler hanya memainkan 5-7 laga lagi, serta seri playoff dipangkas menjadi format best-of-three. Semua opsi tersebut masih dimungkinkan, hanya yang ditolak NBA yakni opsi sistem gugur hanya dengan satu pertandingan saja untuk babak playoff. Selain itu lokasi pertandingan hanya dipusatkan di satu venue pertandingan. Dimana tanpa dihadiri Penonton. Laga tersebut tetap akan disiarkan melalui televisi.
Sejauh ini sejumlah venue yang dikabarkan sedang dipertimbangkan untuk dipakai adalah Las Vegas, Orlando, Hawaii, Atlantic City, Louisville dan Bahama. Setiap venue harus memiliki fasilitas bola basket, serta banyak ruang untuk menampung tim di lingkungan tertutup.
Seorang pejabat liga NBA dikutip oleh Berman mengatakan "Tidak ada yang salah." Yang lain memberi tahu Berman, “Mereka sangat bertekad untuk melahirkan tim juara untuk musim ini."
Di saat pejabat liga, pemilik klub dan pemain NBA dilaporkan sedang bersatu untuk menyelesaikan musim ini akibat dampak virus corona. Namun bagi Golden State Warriors menganggap kompetisi NBA musim ini sudah berakhir. Saat ini finalis NBA musim lalu itu memang menjadi tim yang paling buruk catatan kemenangannya, yakni menang-kalah 15-50 dan terdampar di posisi buncit Wilayah Barat.
Dengan telah memainkan 65 laga maka jika semua pertandingan babak reguler dimainkan Stephen Curry dkk memiliki 17 laga sisa babak reguler. Meskipun semua laga nantinya mereka menangkan tim asuhan Steve Kerr ini tidak akan bisa lolos ke babak playoff.
Steve Kerr pada "The Full 48," melalui Ali Thanawalla dari NBC Sports Bay Area mengatakan, bagi timnya pada dasarnya musim ini sudah berakhir. “Jika liga entah bagaimana memulai kembali, sangat kecil kemungkinannya kami akan memainkan pertandingan musim reguler, mengingat mereka berada dalam krisis waktu seperti itu," pungkasnya.
Jika melihat tabel klasemen sampai liga dihentikan 12 Maret 2020, baru ada empat tim yang memastikan tempat di babak playoff. Tiga tim dari Wilayah Timur adalah Tim terbaik saat ini Milwaukee Bucks (53-12), Toronto Raptors (46-18) dan Boston Celtics (43-21). Sedangkan Wilayah Barat persaingan lebih ketat dan baru satu tim yang memastikan tempat di babak playoff yakni pimpinan klasemen Los Angeles Lakers (49-14).