Bait Ar-Ridwan, Ujian Setia Para Sahabat kepada Rasulullah
Para sahabat berbaiat setia kepada Rasulullah SAW di Bait Ar-Ridwan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketika Rasulullah SAW mendapatkan informasi dan rumor bahwa Utsman bin Affan dibunuh, terdapat ketetapan dan juga ajaran dari Rasulullah yang patut untuk dilaksanakan.
Ketetapan itu disebutkan dalam Baiat (ikrar kesetiaan) Ar-Ridwan. Dalam buku Tahdzib Sirah Ibnu Hisyam disebutkan, terdapat hadits yang menyatakan mengenai kisah Baiat Ar-Ridwan.
Yakni ikrar yang disebutkan Rasulullah bersama pengikutnya yang berlangsung di bawah pohon. Ikrar ini dilakukan sebelum Perjanjian Hudaibiyah berlangsung pada tahun ke-6 Hijriyah.
Ibnu Ishaq berkata, Abdullah bin Abu Bakar berkata kepadaku: “Ketika Rasulullah mendapat informasi bahwa Utsman bin Affan dibunuh, beliau bersabda: ‘Kita tidak pulang hingga mengalahkan kaum tersebut’. Beliau mengajak kaum Muslimin untuk berbaiat, kemudian berlangsunglah Baiat Ar-Ridwan di bawah pohon. Kaum Muslimin berkata: ‘Rasulullah membaiat kaum Muslimin untuk mati’. Tapi kemudian Jabir bin Abdullah berkata: ‘Rasulullah membaiat kita tidak untuk mati, namun untuk tidak melarikan diri.”
Ibnu Hisyam menyebutkan, orang yang pertama kali membaiat Rasulullah saat itu adalah Abu Sinan Al-Asadi. Rasulullah pun membaiat seluruh umat Muslim yang ada. Namun demikian, terdapat kaum Muslim yang hadir di sana namun enggan dibaiat.
Dia adalah Al-Jadd bin Qais yakni Saudara Bani Salamah. Kemudian Jabir bin Abdullah berkata: “Demi Allah, sepertinya aku lihat Al-Jadd bin Qais merapat ke perut untanya dan bersembunyi di baliknya dari penglihatan manusia.
Setelah itu, dia datang kepada Rasulullah SAW dan menjelaskan kepada beliau bahwa informasi terbunuhnya Usman bin Affan hanyalah berita bohong semata.”