Pentagon Cari 100 Ribu Kantong Jenazah untuk Korban Covid-19

AS memperkirakan 200 ribu warganya bisa meninggal akibat Covid-19.

VOA
Evakuasi pasien terpapar virus corona di Amerika Serikat
Rep: Puti Almas Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) tengah mencari persediaan 100.00 kantong jenazah khas militer untuk penggunaan sipil. Rencana itu diumumkan, menyusul peringatan bahwa jumlah kematian akibat pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) di Negeri Paman Sam dapat melonjak dalam beberapa pekan mendatang. 

Baca Juga


Federal Emergency Management Agency (Badan Manajemen Darurat Federal) atau FEMA saat ini telah meminta 100.000 kantong jenazah melalui kelompok antar lembaga, yang kemudian diarahkan kepada Departemen Pertahanan AS. Pentagon saat ini mengatakan sedang mencari produk dan berencana membeli lebih banyak. 

Sementara, sebanyak 50 ribu kantong jenazah yang masih dimiliki Departemen Pertahanan AS akan diberikan terlebih dahulu. Sebelumnya, di tengah wabah Covid-19 yang melanda negara adidaya itu, Pentagon juga mendirikan dua rumah sakit kapal di New York dan Los Angeles untuk membantu penanganan pasien, sekaligus mengurangi beban rumah sakit regional di dua kota tersebut akibat lonjakan kasus infeksi virus tersebut.

Unit Dukungan Pasukan Logistik Pertahanan adalah pihak mengelola persediaan kantong jenazah jenis nilon hijau, 94-inci x 38 inci, yang biasanya didistribusikan ke zona perang. Unit telah melakukan kontak dengan kontraktor saat ini untuk menilai kemampuan manufakturnya, tetapi menurut salah satu sumber hingga saat ini belum melakukan pemesanan secara resmi. 

Sebanyak 200.000 orang di Amerika diprediksi dapat meninggal akibat wabah Covid-19. Meninjau perkiraan itu, Presiden AS Donald Trump memperingatkan seluruh warga di negara itu untuk bersiap menghadapi masa-masa sulit dalam beberapa waktu ke depan.

“Ini akan menjadi waktu dua pekan yang menyakitkan. Kekuatan kita akan diuji dan daya tahan kita demikian,” ujar Trump, seperti dilansir Bloomberg pada Kamis (2/4). 

Sejauh ini, sebanyak lebih dari 200 ribu kasus Covid-19 dikonfirmasi di AS dan setidaknya 4.400 orang meninggal. Sementara itu, Badan Logistik Pertahanan belum memiliki permintaan tanggal pengiriman khusus dari FEMA tetapi agen menginginkannya segera setelah mereka siap. 

Seorang juru bicara FEMA mengatakan badan tersebut membuat perencanaan yang bijaksana untuk kebutuhan potensial di masa depan, dan itu termasuk mempersiapkan kontinjensi kamar mayat dari seluruh negara bagian di AS. Kantong jenazah mungkin diperlukan untuk sejumlah pemerintah negara bagian dan lokal. 

Staf Gabungan juga menerima penugasan misi dari FEMA untuk tim pendukung urusan kamar mayat untuk New York. Rumah sakit di kota maupun wilayah AS, di antaranya New York dan New Jersey telah mengamankan truk berpendingin untuk membantu menyimpan jenazah sementara.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler