Dua Pasien Positif Covid-19 di Parepare Dinyatakan Sembuh
Dua pasien positif Covid-19 itu berasal dari Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Sidrap.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah mengungkapkan bahwa dua pasien positif Covid-19 di Kota Parepare telah dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke rumah masing-masing. "Hari ini kita sudah dengarkan bahwa semuanya (pasien positif corona) sudah membaik, sembuh dan sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Parepare sekarang sudah zero Covid-19," katanya saat melakukan peninjauan Pelabuhan Nusantara di Kota Parepare, Jumat (3/4).
Berdasarkan data yang ada sebelumnya, Rumah Sakit Makkasau Parepare merawat dua pasien positif Covid-19 yang berasal dari Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Sidrap. Pada kesempatan itu, Gubernur Sulsel menyampaikan apresiasinya kepada pihak RS di Parepare yang telah merawat dua warga tersebut.
Ia memastikan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit sangat maksimal dalam hal penanganan hingga pemberian asupan gizi kepada pasien. "Kita apresiasi RS Parepare. Kita jempol karena walaupun dia positif tetapi pelayanan yang begitu bagus, pemberian gizi yang begitu baik, sehingga bisa sembuh dan pulang," ujarnya.
Sementara itu, Gubernur Nurdin meninjau kesiapan Pemkot Parepare terkait penjagaan ketat alur pintu masuk ke Sulsel melalui Pelabuhan Nusantara, Parepare. Melalui pelabuhan itu, penumpang dari Nunukan berjumlah 220 orang akan tiba pukul 4.30 WITA hari Sabtu (4/4) menggunakan kapal Thalia. Selain itu, penumpang dari Samarinda 202 orang juga dijadwalkan tiba pada pukul 19.50 WITA dengan menumpang KM Aditia.
"Jadi, jangan sampai para pemudik menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri ini semua langsung balik ke daerah. Nah, Parepare ini pintu masuk," katanya.
Oleh karena itu, Pemprov Sulsel dan Pemkot Parepare telah menyiapkan tempat khusus isolasi selama 14 hari bagi setiap orang yang masuk ke daerah itu. Kebijakan ini berlaku secara menyeluruh untuk wilayah Sulawesi Selatan. "Jangan sampai kita sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, tetapi ada masalah baru yang muncul. Karena kita takut, mungkin bukan di sini penularannya, tapi bisa menularkan lagi ke keluarganya, jadi tidak selesai," tuturnya.