Erick Thohir Bagikan Tips Aman Terima Pesanan
Erick Thohir berpesan jangan lupa memberikan rezeki ke pengantar kalau ada berlebih.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat pemerintah meminta warganya untuk berdiam diri di rumah dan keluar hanya untuk keperluan mendesak. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membagikan tips aman menerima barang atau makanan pesanan di tengah pandemi Covid-19.
"Pada saat ini, opsi untuk delivery menjadi salah satu cara agar kita tidak harus keluar rumah," tulis Erick melalui video yang diunggah dalam akun Instagram-nya yang dikutip di Jakarta, Kamis (9/4).
Dalam video berdurasi tidak lebih dari satu menit itu disampaikan langkah-langkah yang cukup aman agar kita dan juga pengantar makanan tetap aman. Diceritakan, saat ini banyak masyarakat yang delivery makanan saat tidak bisa keluar rumah.
Supaya aman mintalah driver menyimpan barang atau makanan di depan pintu dan bayarlah secara elektronik. Lalu, segera pindahkan pesanan itu ke tempat yang steril, buang bungkusnya dan cuci tangan.
Saat menerima delivery bahan makanan, disebutkan, pastikan untuk mengelap plastik dan karton tebal dengan disinfektan. Jika bungkusnya berlapis buang bagian luar maka pindahkan isinya ke tempat steril.
Kemudian, cuci buah dan sayur dengan sabun selama 20 detik per butir seperti mencuci tangan.
Erick berpesan agar pemesan jangan lupa untuk memberikan rezeki kalau ada berlebih, belikan juga makanan untuk pengantar makanan. "Berbagi tidak akan mengurangi kebahagian, justru akan menambah rasa bahagia kita," tulis Erick.
Sebelumnya, Guru Besar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI) Prof Dr Hamdi Muluk MSi mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, solidaritas dan kesadaran bersama bisa dikuatkan dengan memanfaatkan modal sosial bangsa yang kuat. Dia menjelaskan bahwa bangsa ini mempunyai modal sosial yang kuat, seperti gotong royong, dapat dimanfaatkan dalam membantu ekonomi sesama warga bangsa.
"Kalau ada orang-orang di kompleks atau kampung kita, dan kita tahu dia sistem kerjanya harian dan secara ekonomi dia terkena dampak dari PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) itu, lalu tidak bisa kerja. Masyarakat tentu bergotong royong bikin sumbangan, kirim sembako agar kebutuhan ekonominya tetap berjalan," kata Hamdi Muluk dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Rabu (8/4).