Dampak Covid-19, Banyak Pekerja Hotel Dirumahkan

Sedikitnya 1.266 hotel di seluruh Indonesia berhenti beroperasi sementara waktu.

MPR
Ketua MPR Bambang Soesatyo
Rep: Ali Mansur Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan bahwa pandemik wabah Corona atau Covid-19 berdampak buruk bag bisnis perhotelan dan usaha pendukungnya di seluruh Indonesia. Sedikitnya 1.266 hotel di seluruh Indonesia berhenti beroperasi untuk sementara waktu. Mereka juga mulai menawarkan cuti bagi para pekerja tetapi diluar tanggungan.


Melihat fakta itu, Bamsoet mendorong pemerintah mempertimbangkan pemberian bantuan sosial kepada para pekerja hotel yang dirumahkan. Mengingat banyaknya hotel yang tidak bisa membayar gaji utuh bagi para pekerjanya.

"Mendorong pemerintah agar mengupayakan para karyawan hotel/restoran juga bisa mengikuti program kartu prakerja," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (9/4).

Namun, kata Bamsoet, tetap diseleksi hanya bagi karyawan yang memenuhi persyaratan untuk dapat menerima kartu prakerja tersebut. Ia juga mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif perlu menyiapkan sejumlah strategi atau upaya pemulihan dan normalisasi industri pariwisata. 

"Termasuk perhotelan, dengan memperbaiki kondisi psikologis wisatawan agar begitu pandemi berakhir, arus kunjungan kembali normal bersama sektor lain," tambahnya.

Politikus Partai Golkar itu juga mendorong pemerintah untuk terus mempersiapkan berbagai kebijakan dan langkah untuk menangani serta mengurangi dampak wabah pandemi Covid-19. Bagi pelaku dan industri yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ia juga mendorong pemerintah terus berupaya mengusulkan berbagai stimulus ekonomi.

"Agar dapat meringankan beban dan biaya untuk para pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga dapat mengurangi potensi PHK bagi karyawan di sektor tersebut," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler