Tiga Kecamatan di Kabupaten Bandung Masih Terendam Banjir

Lebih dari 1.600 orang mengungsi akibat banjir di Kabupaten Bandung.

ANTARA/Novrian Arbi
Warga berjalan melintasi banjir di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Ahad (5/4/2020).
Rep: Muhammad Fauzi Ridwan Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tiga kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Bojongsoang hingga Jumat (10/4) pukul 10.00 WIB masih terendam banjir akibat luapan sungai Citarum. Sebanyak 21.863 kepala keluarga (KK) atau 70.604 jiwa terkena dampak banjir.

Baca Juga


Ketinggian banjir di Kecamatan Dayeuhkolot mencapai 10 hingga 150 sentimeter, Kecamatan Baleendah 20 hingga 170 sentimeter, dan Kecamatan Bojongsoang 20 hingga 70 sentimeter. 

Sebanyak 1.656 jiwa mengungsi di lokasi pengungsian seperti di GOR Inkanas Kabupaten Bandung. Selain itu, pengungsian terdapat di Aula Desa Dayeuhkolot, Masjid Baitul Haq, Masjid As-Shofia, Masjid Al-Musofa, Masjid Argadinata, Masjid Al Barokah, Shelter Parunghalang, SDN Bojongsoang 2, Posyandu RW 10 dan Masjid RW 17 Bojongsoang. Serta SDN Cijagra Bojongsoang. Banjir tersebut merendam 18. 646 rumah, 67 tempat ibadah, 34 sekolah, dan 15 fasilitas umum.

Manajer Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu mengatakan penyebab banjir karena hujan dengan intensitas tinggi terjadi di Kabupaten dan Kota Bandung. Upaya yang dilakukan dengan mendirikan dapur umum tanggap darurat di lokasi wilayah terdampak.

"Jalan Ciparay-Dayeuhkolot dan Jalan Andir-Katapang tidak bisa dilintasi," ujarnya, Jumat (10/4).

Ia mengungkapkan, petugas terus melakukan monitoring banjir di tiga kecamatan tersebut. Selain itu, dilakukan pembukaan posko di wilayah yang terdampak banjir.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler