Dokter Muslim Penulis Status Viral untuk PM Inggris Wafat
Dokter Muslim meninggal akibat terinfeksi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Seorang dokter Muslim di Inggris yang didiagnosis terinfeksi virus corona atau Covid-19 meninggal dunia. Kematiannya terjadi setelah tiga pekan lalu memperingatkan Perdana Menteri (PM) Boris Johnson bahwa petugas kesehatan membutuhkan lebih banyak alat pelindung diri (APD).
Dilansir Thenews.com, Jumat (10/4) Abdul Mabud Chowdhury (53 tahun) meninggal setelah 15 hari di rumah sakit (RS). Dokter Muslim asal Bangladesh ini pada 18 Maret 2020 menulis pesan kepada PM Boris. Melalui pesan tersebut meminta segera memastikan adanya peralatan pelindung pribadi untuk setiap pekerja National Health Service (NHS) di Inggris.
Chowdhury mengatakan kepada PM Inggris bahwa petugas kesehatan berhubungan langsung dengan pasien. Petugas kesehatan juga memiliki hak asasi manusia (HAM) seperti orang lain untuk hidup di dunia yang bebas penyakit dengan keluarga dan anak-anak.
Chowdhury adalah ahli urology locum yang bekerja di RS Homerton di London Timur. Dia meninggal pada Rabu (8/4) di RS Queen di Romford setelah dites positif terinfeksi corona. Dia meninggalkan seorang istri dan dua anak. Bulan lalu Chowdhury menulis di Facebook meminta APD kepada PM Inggris:
"Perdana Menteri Boris Johnson yang terhormat dan terhormat. Mohon pastikan segera APD untuk setiap petugas kesehatan NHS di Inggris. Ingat kita mungkin adalah dokter/ perawat/ HCA/ pekerja kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien. Tetapi kita juga manusia yang mencoba hidup di dunia yang bebas penyakit dengan keluarga dan teman-teman kita."
"Orang-orang menghargai kami dan memberi hormat kepada kami atas pekerjaan kami yang bermanfaat yang sangat inspiratif. Tetapi saya ingin mengatakan bahwa kami harus melindungi diri kami dan keluarga kami dalam bencana global ini."
Asosiasi Dokter Muslim memberikan penghormatan kepada Chowdhury. Mereka mengatakan sangat sedih dengan kematian dokter Abdul Mabud Chowdhury, Konsultan Ahli Urology di RS Homerton. Setelah berjuang untuk hidup dari serangan Covid-19. Akhirnya dia meninggalkan istrinya dan dua anak.
"Pikiran dan doa kita bersama mereka. Dua pekan sebelum masuk ke RS, dia menulis pesan kepada perdana menteri mendesak untuk adanya APD yang lebih baik. Semoga dia beristirahat dalam damai," ujar mereka.
Dua hari lalu, dokter Pakistan di Inggris Syed Zeeshan Haider juga meninggal dunia di RS Queen di Romford. Dokter umum di Valence Medical Centre Dagenham ini kalah dalam pertempuran dengan Covid-19.
Dua pekan lalu, dokter Habib Zaidi seorang dokter berkebangsaan Pakistan kehilangan nyawanya setelah menghabiskan 24 jam dalam perawatan intensif di RS Southend. Dokter Zaidi telah kontak dengan virus corona yang mematikan dalam tugasnya sebagai dokter.