APD Hilang, Nyawa Tenaga Medis Berisiko Melayang
Sejumlah rumah sakit di daerah kekurangan APD untuk tenaga medis.
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kebutuhan alat pelindung diri (APD) meningkat. Sejumlah rumah sakit (RS) di daerah kekurangan APD untuk tenaga medis yang menangani pasien terpapar Covid-19.
Risiko penyebaran virus dan tingkat kontaminasi yang tinggi membuat APD hanya digunakan sekali pakai. Sehingga, seiring pertambahan kasus, jumlah APD yang dibutuhkan tenaga medis pun bertambah.
Namun, APD menjadi langka di pasaran. Harganya berkali-kali lipat lebih tinggi. Padahal, anggaran pengadaan APD medis, seperti dari Pemerintah Kota Cirebon sebesar Rp 1,5 miliar telah disiapkan.
APD merupakan hal vital dibutuhkan tenaga medis dalam menangani pasien Covid-19. Maka, keberadaannya pun wajib dipenuhi oleh pemerintah.
Amat disayangkan para spekulan atau vendor yang memanfaatkan situasi genting saat ini dengan menjual APD medis dengan harga di luar nalar. Jiwa individualis ala kapitalisme telah menutup rasa kemanusiaan.
Akhirnya, gerakan solidaritas dan donasi pengadaan APD di tengah masyarakat jelas amat berarti bagi para tenaga medis.
PENGIRIM: Titis Afri Rahayu, Cirebon