Tertinggi, Laporan Kematian 60 Pasien Covid-19 dalam 24 Jam

Total jumlah kematian akibat Covid-19 459 orang dengan total kasus 4.839.

MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO
Petugas pemakaman menurunkan peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin (30/3). (ilustrasi)
Rep: Sapto Andika Candra, Antara Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah merilis data angka kematian tertinggi akibat Covid-19 dalam 24 jam. Ada penambahan pasien meninggal dunia sebanyak 60 orang sejak Senin (13/4) sampai Selasa (14/4).

Dengan tambahan itu, jumlah pasien meninggal dunia sampai saat ini sebanyak 459 orang. Rasio angka kematian terhadap jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 9,48 persen.

"Kami sangat berduka dengan masih adanya saudara-saudara kita yang meninggal karena Covid-19. Hari ini kita mencatat jumlahnya sudah merata hampir semua provinsi ada dan kita yakini akan bertambah," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (14/4).

Diumumkan juga penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 282 orang dalam satu hari terakhir. Total, sudah ada 4.839 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret lalu.

Baca Juga



Sementara untuk pasien sembuh, terjadi penambahan sebanyak 46 orang sejak kemarin. Total, sudah ada 426 pasien yang dinyatakan sembuh dengan dua kali hasil negatif tes PCR.

Angka sembuh tertinggi disumbangkan DKI Jakarta dengan jumlah 163 orang sembuh. Kemudian diikuti Jawa Timur dengan 76 pasien sembuh, Jawa Barat dengan 23 pasien sembuh, dan Sulawesi Selatan dengan 33 pasien sembuh.

"Artinya penularan masih terjadi di tengah-tengah kita. Oleh karena itu tetaplah menjaga jarak, menggunakan masker, dan tunda perjalanan. Rajin cuci tangan dan hindari memegang daerah wajah," ujar Yurianto.

Yurianto juga menyampaikan, sampai saat ini sudah ada 33.678 spesimen dari pasien terduga dan positif Covid-19 yang diperiksa. Sementara angka orang dalam pemantauan (ODP) di Indonesia mencapai 139.137 orang.

"Inilah yang kemudian menjadi perhatian kita karena tidak menutup kemungkinan yang masuk dalam pemantauan tidak sakit dan sakit ringan berpotensi menjadi sumber penularan apabila tidak dirawat dengan baik dan tidak segera melakukan isolasi diri," kata Yurianto.

Sementara itu, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Indonesia mencapai 10.482 orang. Yurianto juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai bahaya penyakit demam berdarah, menyusul masuknya musim peralihan dari penghujan ke kemarau. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler