Enam Orang Meninggal Dunia Akibat DBD di Tasikmalaya

Korban DBD di Kota Tasikmalaya lebih tinggi dibandingkan virus corona (Covid-19).

istimewa
RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya yang biasa melayani pasien DBD.
Rep: Bayu Adji P Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat, sebanyak enam orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) sejak awal tahun. Angka itu lebih tinggi dari jumlah korban jiwa akibat coronavirus disease 2019 (Covid-19) di wilayah itu.

Baca Juga


Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, dari laporan enam orang yang meninggal dunia, empat di antaranya terkonfirmasi akibat DBD. Sementara dua korban lainnya belum sempat dikonformasi melalui pemeriksaan laboratorium.

"Selain trombosit turun, empat pasien yang meninggal sudah terkonfirmasi akibat DBD melalui pemeriksaan lab. Sementara dua pasien lain hanya trombosit turun, tapi belum tentu karena DBD," kata dia saat dihubungi Republika, Rabu (15/4) malam.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sejak awal 2020 tercatat ada 251 kasus DBD di Kota Tasikmalaya. Kasus DBD hampir merata di 10 kecamatan yang ada di Kota Tasikmalaya setiap tahunnya.

Karena itu, warga diimbau untuk tetap waspada DBD, selain juga Covid-19 yang saat ini sedang mewabah. Uus meminta warga memanfaatkan waktu berada di rumah untuk membersihkan genangan air dan memberantas sarang nyamuk aedes aegypti. 

Bahkan, jika perlu warga dapat mengontak puskesmas setempat untuk pemberantasan sarang nyamuk. "Kita tak boleh lupa, ada kasus lain yang punya potensi untuk jadi wabah, yaitu DBD. Mudah-mudahan tidak bertambah lagi korbannya," kata dia.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya mencatat penambahan lima pasien positif coronavirus disease 2019 (Covid-19) pada Rabu (15/4). Alhasil, saat ini terdapat 17 kasus pasien positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya. 

Angka itu sekaligus menjadi yang tertinggi dibanding daerah lain di wilayah Priangan Timur. Dari 17 pasien positif corona yang tercatat, tiga di antaranya telah dipastikan melalui tes polymerase chain reaction (PCR) atau swab, sedangkan sisanya diketahui melalui uji cepat atau rapid diagnostic test (RDT).

Berdasarkan data terakhir, akumulasi kasus OTG di Kota Tasikmalaya mencapai 210 orang. Sebanyak 131 telah selesai pemantauan dan 79 orang masih dipantau. 

Pada Selasa (14/4) malam, seorang pasien berstatus dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang juga warga Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, meninggal dunia saat menjalani perawatan di ruangan isolasi RSUD dr Soekardjo. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler