Ilmuwan Cari Planet Kedua yang Mengorbit Proxima Centauri
Tahun 2016, ilmuwan mengklaim menemukan planet Proxima Centauri b.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok astronom mengejutkan dunia pada tahun 2016 silam ketika mereka mengungkapkan bukti bahwa ada sebuah planet ekstrasurya seukuran bumi di zona layak huni di tata surya tetangga kita. Planet tetangga terdekat kita itu mengitari bintang yang dinamakan Proxima Centauri.
Setelah penemuan itu, para astronom terus melakukan pencarian. Kini, mereka sepertinya mulai menemukan sesuatu yang barangkali adalah planet serupa bumi yang kedua.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Raffaelle Gratton di INAF-Observatorium Astronomi Padua, melaporkan hasil pencarian untuk planet kedua ini. Mereka menggunakan gambar yang diperoleh lewat instrumen SPHERE pada Very Large Telescope di Chile.
Mereka mendeteksi beberapa sinyal yang tidak mungkin disebabkan oleh gangguan acak saja. Namun mereka belum terlalu yakin betul bahwa itu planet serupa bumi yang kedua karena "kami tidak mendapatkan deteksi yang jelas." Mereka akan melakukan pengamatan lanjut untuk memastikannya.
"Apa yang kami lihat pada dasarnya adalah sebuah titik," kata Gratton kepada Gizmodo, Kamis (16/4).
“Ini kurang lebih sama dengan ketika Anda melihat sebuah planet tata surya yang diterangi oleh Matahari, planet itu memantulkan cahaya Matahari dan kami melihatnya. Tapi objek ini tidak dekat Matahari. Objek Itu dekat bintang lain, dan ini membuat segalanya lebih sulit, karena sangat jauh dari kita dan sangat dekat dengan bintang lain itu," ucap dia.
Para ilmuwan telah lama berspekulasi tentang kemungkinan planet lain di sekitar Proxima Centauri. Pencarian yang dilakukan Gratton awalnya dimulai oleh Mario Damasso dari INAF-Astrophysical Observatory pada Januari lalu. Damasso menemukan adanya bukti-bukti planet ekstrasurya kedua. Untuk itu, ia akhirnya bergabung dengan tim Gratton.
Alycia Weinberger, astronom dari Carnegie Institute of Washington yang bukan bagian dari penelitian tersebut, mengatakan, ini baru temuan awal dan sebaiknya semua orang tidak terlalu bersemangat. Ia mengakui penelitian itu adalah upaya yang berani, namun ia meragukan bagaimana tim menghitung rasio gangguan sinyal.
Penemu planet pertama di sekitar Proxima, Guillem Anglada-Escudé, ikut berkomentar. Ia tak ikut dalam penelitian untuk pencarian planet kedua ini.
Ia mengaku sangat bersemangat dengan pencarian lanjutan ini. Namun demikian, ia menekankan agar terus dilakukan penelitian lanjut guna memastikan ataupun membantah sama sekali bahwa ditemukan planet kedua yang mengitari Proxima Centauri.