Amalan Nabi Muhammad dalam Menyambut Ramadhan
Nabi Muhammad SAW menjelang Ramadhan kerap berpuasa selama bulan Sya'ban.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan yang istimewa, begitu pun di sisi Rasulullah SAW. Karena bulan yang istimewa, Rasulullah menyiapkan diri dalam menyambut Ramadhan dengan sejumlah amalan ibadah.
Dilansir di About Islam, Senin (20/4), Nabi Muhammad SAW menjelang Ramadhan kerap berpuasa selama bulan Sya'ban, bulan sebelum Ramadhan dalam kalender Islam. Nabi juga mendorong umat Islam di sekitarnya meningkatkan ibadah sebelum Ramadhan benar-benar tiba.
Rasulullah diriwayatkan kerap melakukan amalan ibadah sunnah yang bernilai kebajikan dalam menyambut Ramadhan. Tak lupa, beliau juga kerap memotivasi umat Islam di sekelilingnya menyambut Ramadhan dengan sukacita dengan menjalani ibadah.
Setidaknya, Nabi Muhammad SAW memiliki tiga strategi untuk mempersiapkan Ramadhan. Pertama, persiapan praktis seperti berpuasa dengan ikhlas.
Kedua, meminta keberkahan kepada Allah melalui doa. Ketiga, menasihati, memotivasi, dan mengingatkan orang-orang di sekitarnya tentang kedatangan Ramadhan. Beliau juga mendorong mereka melakukan perbuatan baik di dalamnya.
Puasa sunnah selama Sya'ban dilakukan Nabi Muhammad pada masa lalu sebagaimana yang terekam dalam hadis shahih. Hadits tersebut berbunyi: "Dari Usamah bin Zaid, dia berkata: Saya berkata: Wahai Rasulullah, saya tidak melihat Anda berpuasa dalam sebulan layaknya engkau lakukan di bulan Sya'ban."
Mendengar itu, Rasulullah menjawab: "Itu adalah bulan di mana orang tidak terlalu memperhatikan, antara Rajab dengan Ramadhan. Itu adalah bulan di mana perbuatan itu diangkat oleh Allah SWT, dan aku suka perbuatanku (amalanku) diangkat Allah ketika menjalani puasa." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasa'i.
Hal yang sama juga telah dicatat berdasarkan hadits yang bersumber dark Aishah: "Bulan yang paling disukai Rasulullah untuk berpuasa adalah Sya'ban. Memang, ia biasa bergabung ke Ramadhan." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam An-Nasa'i dengan kadar hadis yang shahih. Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud.
Meski jumlah pasti hari berpuasanya Rasulullah pada Sya'ban belum dapat dipastikan, tetapi kita dapat mengemukakan pada saat Ramadhan tiba, Rasulullah SAW seolah mengajari umat Islam terbiasa menjalani puasa setiap hari selama Ramadhan.
Di sisi lain, memohon keberkahan saat bulan sabit nampak juga dilakukan Rasulullah SAW. Setiap kali Nabi Muhammad melihat bulan sabit, beliau menandakan dimulainya bulan baru, termasuk Ramadhan. Maka beliau akan memanjatkan doa khusus.
Doa itu sebagaimana yang diriwayatkan Talhah bin Ubaidullah: "Saat melihat bulan baru (bulan lunar), Nabi biasanya berdoa: “Ya Allah, biarkan bulan ini menampakkan diri pada kami dengan keamanan dan keyakinan. Dengan keamanan dan Islam. Wahai Bulan, Tuanmu adalah Allah. Semoga bulan ini membawa petunjuk dan kebaikan." Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi berkadar shahih.
Kemudian, Rasulullah juga mengingatkan orang-orang tentang berkah Ramadhan dan mendorong umat Muslim melakukan perbuatan yang lebih baik lagi. Rasulullah SAW berkata: "Telah datang kepadamu Ramadhan, bulan yang diberkati, di mana Allah, Yang Mahakuasa telah memerintahkanmu untuk berpuasa. Selama itu, gerbang surga dibuka dan gerbang Neraka ditutup, dan setiap iblis dirantai. Di dalamnya, Allah memiliki malam yang lebih baik dari seribu bulan; siapa pun yang kehilangan kebaikannya memang dirampas."
Untuk itulah ketika mengacu pada apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dapat melihat sesungguhnya beliau telah mendorong umat Islam di sekitarnya untuk meningkatkan ibadah di bulan Ramadhan. Sebelum Ramadhan benar-benar tiba, banyak amalan ibadah yang dapat dilakukan sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.