Menjelang bulan Ramadhan, pedagang kurma mengaku pendapatanya turun drastis.
Pedagang kurma merapikan dagangan di kiosnya di kawasan Jalan Pasar Utara, Kota Bandung, Kamis (23/4). Menjelang bulan suci Ramadan, para pedagang kurma di kawasan tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis hingga 60 persen akibat sepinya pembeli dampak Covid-19
Pedagang kurma beraktivitas di kiosnya di kawasan Jalan Pasar Utara, Kota Bandung, Kamis (23/4). Menjelang bulan suci Ramadan, para pedagang kurma di kawasan tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis hingga 60 persen akibat sepinya pembeli dampak Covid-19
Pedagang kurma merapikan dagangan di kiosnya di kawasan Jalan Pasar Utara, Kota Bandung, Kamis (23/4). Menjelang bulan suci Ramadan, para pedagang kurma di kawasan tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis hingga 60 persen akibat sepinya pembeli dampak Covid-19
Pedagang kurma menggunakan pelindung wajah (Face shield) beraktivitas di kiosnya di kawasan Jalan Pasar Utara, Kota Bandung, Kamis (23/4). Menjelang bulan suci Ramadan, para pedagang kurma di kawasan tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis hingga 60 persen akibat sepinya pembeli dampak Covid-19
Pedagang kurma menggunakan pelindung wajah (Face shield) beraktivitas di kiosnya di kawasan Jalan Pasar Utara, Kota Bandung, Kamis (23/4). Menjelang bulan suci Ramadan, para pedagang kurma di kawasan tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis hingga 60 persen akibat sepinya pembeli dampak Covid-19
Pedagang kurma menggunakan pelindung wajah (Face shield) beraktivitas di kiosnya di kawasan Jalan Pasar Utara, Kota Bandung, Kamis (23/4). Menjelang bulan suci Ramadan, para pedagang kurma di kawasan tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis hingga 60 persen akibat sepinya pembeli dampak Covid-19
Pedagang kurma menggunakan pelindung wajah (Face shield) beraktivitas di kiosnya di kawasan Jalan Pasar Utara, Kota Bandung, Kamis (23/4). Menjelang bulan suci Ramadan, para pedagang kurma di kawasan tersebut mengaku pendapatan mereka turun drastis hingga 60 persen akibat sepinya pembeli dampak Covid-19