Kaka Sebenarnya tak Pernah Ingin Tinggalkan AC Milan

Kaka dijual ke Madrid saat sedang fokus membela timnas Brasil.

Ricardo Kaka saat berkostum timnas Brasil.
Rep: Hartifiany Praisra Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Agen legenda AC Milan, Ricky Kaka, Gaetano Paolillo mengenang tentang bintangnya telah menolak Manchester City. Kaka memastikan diri tidak ingin meninggalkan AC Milan demi tawaran Inter Milan ataupun Real Madrid.


Paolillo menemukan Kaka saat bemain untuk Sao Paulo pada Mei 2003. Kini Kaka sudah berusia 38 tahun.

"Dia sudah kembali dari cedera saat itu, namun luar biasa, dia bisa mencetak gol dan assist," kata Paolillo dilansir dari laman Football Italia, Kamis (23/4).

Dia mengenang saat memperkenalkan diri pada ayah Kaka. Dia pun bertanya apa klub yang ingin Kaka capai jika bermain di Eropa.

"Dia menjawab Milan. Saya meminta 30 hari untuk mewujudkan itu dan mulai mendesak Galliani. Tapi itu tidak mudah karena mereka sudah memiliki Manuel Rui Costa dan Rivaldo dalam tim," kenangnya.

Dia bahkan sempat menawarkan Kaka ke Inter Milan. Namun saat itu Hector Cuper tidak tahu posisi apa yang tepat bagi Kaka dalam formasi 4-2-2.

Pada akhirnya pengacara AC Milan pun membantu dengan meyakinkan klub untuk merekrut Kaka. Hingga akhirnya Kaka pun bisa bersinar hingga meraih gelar pemain terbaik dunia 2007.

Meski kariernya melesat bersama Milan, nyatanya Kaka hampir dijual ke Manchester City pada 2009 lalu. Namun Kaka menolak untuk pindah.

"Jika Milan memilih, mereka akan menerima tawaran 100 juta euro dari Manchester City, tapi Kaka menolak untuk pindah," kata Paolillo.

Bahkan setiap tahunnya Real Madrid bertanya soal Kaka. Namun Milan tidak menganggap serius karena Kaka ingin tetap berada di San Siro.

"Setelah pertandingan terakhirnya dengan Milan pada 2009, dia pergi untuk timnas Brasil dan berharap akan kembali bertemu sebulan ke depan. Namun Milan menjual Kaka ke Real Madrid saat dia di Brasil," katanya.

Paulillo mengakui Kaka tidak pernah ingin pindah ke Real Madrid dengan alasan uang. Dia menyebut Kaka sangat dicintai penggemarnya di Milan.

"Tapi klub menempatkannya di pasar dan saat itu Real Madrid adalah pilihan yang baik," katanya.

Setelah bermain di Liga Spanyol, Kaka pun kembali ke Milan satu musim. Paulillo menyebut Kaka ingin bernostalgia dengan tim yang membesarkan namanya.

"Wajar jika dia ingin bernostalgia di Milan, karena sejak awal dia tidak ingin pergi. Kami berusaha membuatnya kembali pada 2011 tapi sulit," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler