Karena Corona, Proyek Masela Tersendat

Penggarapan Masela terkendala survei lapangan dan pemasaran.

Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. SKK Migas mengupayakan operator Blok Masela untuk menggarap lapangan migas tersebut tepat waktu.
Rep: Intan Pratiwi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dampak pendemi Covid-19 membuat proyek pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela di Maluku, menjadi tersendat. Meski mengalami hambatan, tapi  SKK Migas berusaha untuk mendorong Inpex menggarap proyek onstream ini tepat waktu.

Baca Juga


Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, salah satu kendala pengembangan adalah proses pengerjaan survei lapangan. "Blok Abadi Masela saat ini mengalami kendala survei lapangan yang tidak bisa dilakukan dalam upaya menangkan Covid-19. Tapi sejauh ini kita sedang diskusi dengan Inpex agar tidak mundur," kata Dwi, Rabu (29/4).

Dwi menjelaskan, tantangan yang dihadapi Inpex dan internal SKK Migas saat ini yaitu berkaitan dengan pencarian calon pembeli gas Blok Masela. Pasalnya, dengan kondisi harga minyak mentah dunia yang saat ini masih rendah, beberapa calon pembeli masih menunggu waktu yang tepat.

"Tantangan lainnya yakni marketing. Karena masih terkendala calon buyer, mereka wait and see," kata dia.

Adapun SKK Migas tetap berkomitmen untuk mengawal proyek agar selesai sesuai rencana. Proses pengembangan proyek Blok Masela pun sudah capai tahap tender Front End Engineering Design (FEED) dan pembuatan pedoman rencana tender Engeineering, Procurement and Construction (EPC).

Nantinya FEED dan EPC akan digunakan untuk menentukan Final Investment Decision (FID). SKK Migas menargetkan FID bisa rampung pada kuartal keempat 2022.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler