Maret 2020, Arus Kas ASDP Turun 9 Persen
ASDP memastikan likuiditas masih cukup baik meski terjadi penurunan arus kas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengalami penurunan arus kas pada Maret 2020. Saat ini sektor transportasi menjadi paling terdampak karena pandemi virus corona atu Covid-19 ditambah larangan mudik.
"Arus kas terjadi penurinan dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 1,3 triliun, penurunan sembilan persen," kata Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi saat rapat dengar pendapat secara virtual bersama Komisi VI DPR, Rabu (29/4).
Meskipun begitu, Ira memastikan pada Maret 2020 likuiditas masih cukup baik meski terjadi penurunan arus kas. Secara konsoslidasi, Ira mengatakan laba rugi ASDP pada Maret 2020 sebesar Rp 68 miliar.
"Ini tentu saja masih dipengaruhi performa yang sangat baik dari Januari hingga Februari 2020. Total aset meningkat tiga persen dibandingkan 2019, kemudian total liabilitas meningkat 13 persen," jelas Ira.
Ira menambahkan, saat ini ASDP mengelola 35 pelabuhan dan 151 kapal. Saat ini, kata dia, ASDP melayani total secara nasional 254 rute yang dikelola 29 cabang.
Dia menambahkan, jumlah trafik nasional ASDP dalam setahun terbesar 60 persen. "Total trafik kami adalah di cabang lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk atau jalur-jalur yang menguntungkan Sumatra, Jawa, dan Bali. Kurang lebih merepresentasikan 60 persen dari total trafik," ungkap Ira.