Miliarder Ini Berharap Ekonomi AS Bangkit Lewat Keajaiban

Miliarder Ini Berharap Ekonomi AS Bangkit Lewat Keajaiban

Rugi Rp756 Triliun Akibat Corona, Miliarder Ini Berharap Ekonomi AS Bangkit Lewat Keajaiban!. (FOTO: theguardian.com)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta


Miliarder sekaligus investor kelas kakap, Warren Buffett masih optimis akan kekuatan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang bakal kembali bangkit usai pandemi corona mereda. Ia meyakini "keajaiban Amerika selalu menang".

Miliarder berusia 89 tahun ini yakin ekonomi AS akan kembali seperti sediakala. Meski demikian, perusahaan yang dikelolanya yakni Berkshire Hathaway telah merugi hampir USD 50 miliar (Rp756 triliun).

Baca Juga: Corona Hantam Pengusaha Jepang, Sampai Kekayaan 3 Miliarder Ini Anjlok, Duh Malang!

Dilansir dari AFP di Jakarta, Senin (4/5/2020) Buffett juga telah menjual seluruh sahamnya di 4 emiten maskapai besar AS akibat industri pariwisata yang 'megap-megap' akibat corona. 

"Dan saya pikir, keputusan itu adalah salah besar. Kami harusnya tidak melakukan itu. Menurut saya, bisnis penerbangan berubah secara signifikan," kata Buffett. 

 Buffett mengaku, ia dan perusahaannya telah menghadapi permasalahan besar yang belum pernah dihadapi para pengusaha. Namun ia yakin, jika dihadapi bersama-sama, keajaiban yang dimiliki Amerika akan selalu menang dan semuanya akan kembali seperti semula.

Warren Buffett dikenal sebagai investor yang cermat dan pandai mengambil peluang. Kekayaannya hampir sebagian besar dihasilkan dari perhitungan investasi yang teliti.

Namun, akibat keruntuhan ekonomi yang disebabkan corona. Portofolio investasi Berkshire Hathaway cukup terluka.

Meski demikian, bisnis Berkshire Hathaway tetap berhasil tumbuh USD 5,9 miliar dari USD 5,55 miliar tahun lalu. Pendapatan perusahaan rontok dari USD 49,75 miliar menjadi USD 21,7 miliar gegara pandemi Corona. 

Adapun perusahaan tengah menerapkan efisiensi gaji pegawai, efisiensi anggaran modal dan mengurangi penggunaan dana untuk keperluan yang tidak mendesak agar bisa bertahan hidup.

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler