Pembagian Satu Juta Masker untuk Warga Banyuwangi Libatkan Kades
Satu juta masker dibagikan di Banyuwangi.
jatimnow.com - Satu juta masker terus dibagikan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Banyuwangi. Kali ini giliran desa di Kecamatan Kabat, Rogojampi, Blimbingsari, Songgon dan Singojuruh.
"Mohon masker ini dibagikan kepada warganya secara langsung. Jangan dibagikan di jalan atau di pasar. Ini tidak efektif. Karena bisa jadi bukan warga setempat," ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas saat pembagian masker kepada sejumlah kepala desa (kades) di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Senin (4/5/2020).
Menurut Bupati Anas, tahap ini ada 120 ribu masker yang disalurkan ke 54 desa. Sebelum itu pemkab telah membagikan 138 ribu masker kepada puluhan desa lainnya. Pembagian masker ini adalah bagian dari pesanan satu juta masker Pemkab Banyuwangi kepada UMKM lokal.
Jumlah masker yang disediakan memang tidak sebanding dengan jumlah penduduk Banyuwangi yang mencapai 1,7 juta jiwa. Satu juta masker itu diharapkan bisa memantik kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
"Memang tidak semua warga bisa mendapat masker dari gugus tugas, tapi minimal dengan pembagian masker ini diharapkan bisa mendorong kesadaran warga untuk menggunakan pelindung diri," ujar Bupati Anas.
Pada kesempatan itu, Bupati Anas juga meminta kepala desa terus memperketat pemantauan terhadap pemudik. Pemkab telah menyiapkan pemantauan online terhadap para pendatang dan telah tersambung ke smart kampung di setiap desa.
Setelah itu, diperlukan kesigapan dari stekholder di masing-masing desa untuk menindaklanjuti terhadap para pemudik.
"Mohon segera ditindaklanjuti pemberitahuan yang muncul di smart kampung. Jangan sampai dibiarkan begitu saja. Pastikan para pendatang dikarantina, langsung isolasi," tambahnya.
Banyuwangi juga akan menggiring para pemudik yang pulang kampung untuk dikarantina di areal GOR Tawangalun selama 14 hari. Atau bisa melakukan karantina mandiri di kediaman masing-masing.
"Jangan sampai Idul Fitri yang seharusnya bergembira justru merana dikarenakan tertular Covid-19," jelas Bupati Anas.
Tidak hanya soal pemudik, ia juga meminta para kepala desa terus mendata warga miskin terdampak. Data itu akan menjadi acuan penyaluran bantuan dari berbagai skema yang diberikan. Baik dari kementerian, provinsi maupun dari kabupaten.
"Kita mendapat tambahan kuota yang cukup besar dari kementerian sosial maupun provinsi. Mohon jangan sampai ada warga miskin dan warga terdampak yang terlewat pendataan. Dalam hitungan kami, semua warga miskin akan tercover dengan bantuan keroyokan yang ada," pungkas Bupati Anas.