China Tandai Satu Bulan tanpa Kematian Akibat Covid-19

Kini jumlah pasien Covid-19 di China kurang dari 100 orang

EPA-EFE/ROMAN PILIPEY
Pelajar menggunakan masker saat meninggalkan sekolah menengah pada hari pertama sekolah di Hutong, Beijing, Cina, Senin (11/5). Kini jumlah pasien Covid-19 di China kurang dari 100 orang. Ilustrasi.
Rep: Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Sudah satu bulan sejak China mengumumkan kasus kematian terkait Covid-19 yang diakibatkan virus corona. Kini jumlah pasien Covid-19 di Negeri Tirai Bambu pun kurang dari 100 orang.

Pada Jumat (15/5) Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan empat kasus baru infeksi virus corona. Semuanya penularan dalam negeri yang terjadi di timur laut provinsi Jilin.

Provinsi itu menjadi klaster baru wabah virus corona di China daratan. Tapi terakhir kali Komisi Kesehatan Nasional melaporkan kasus kematian adalah tanggal 14 April. Saat ini China tengah merawat 91 pasien Covid-19 dan mengisolasi 623 orang yang diduga terinfeksi atau dinyatakan positif tapi tak mengalami gejala apa pun.

Sejak virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan pada akhir tahun lalu, China sudah melaporkan 82.933 kasus infeksi dan 4.633 pasien diantaranya meninggal dunia. Wuhan yang ingin menggelar tes Covid-19 ke seluruh 11 juta warganya dalam 10 hari ke depan sedang mengadakan pemeriksaan di sejumlah pemukiman warga.

Baca Juga


Pemerintah kota memerintahkan masyarakat untuk melakukan tes setelah muncul enam kasus baru pekan lalu. Kasus itu adalah infeksi pertama setelah kosong selama satu bulan.

China masih menerapkan peraturan pembatasan sosial dan melarang warga asing masuk tapi perlahan-lahan mulai membuka aktivitas ekonomi. Mereka sudah memperbolehkan pabrik dan usaha kecil menengah beroperasi kembali.

Pemerintah China juga berencana untuk menggelar sidang umum parlemen tahunan pada bulan ini. Tapi kemungkinan besar akan membatasi akses pada jurnalis dan tamu undangan lainnya.

Sidang Kongres Rakyat Nasional tahun ini diperkirakan akan berlangsung lebih cepat dibandingkan biasanya. Tapi masih akan fokus pada target ekonomi dan sosial masa depan seperti mengumumkan anggaran untuk institusi penting seperti Tentara Pembebasan Rakyat.


sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler