Pantai dan Taman di Eropa Kini Ramai Pengunjung
Sejumlah negara perlahan mulai mencabut pembatasan.
REPUBLIKA.CO.ID, MILAN---Cuaca musim panas menarik masyarakat di seluruh dunia untuk keluar dari isolasi. Ini terutama terjadi di pusat-pusat wabah virus korona mulai dari New York hingga Italia dan Spanyol yang perlahan-lahan mulai mencabut pembatasan yang membuat warga berada di rumah selama berbulan-bulan.
Gelombang panas yang menerpa selatan Eropa mendorong masyarakat berbondong-bondong datang ke pantai, taman dan jalanan. Suhu musim semi juga membuat masyarakat Amerika keluar rumah dengan tetap menjaga jarak dan memakai masker.
Namun juga mulai dari Jerman hingga Inggris dan Amerika Serikat semakin banyak warga yang menggelar demonstrasi menentang pembatasan untuk memutus rantai penularan virus korona. Alasannya hal itu menghilangkan kebebasan personal dan menghancurkan perekonomian.
Masyarakat Yunani berbondong-bondong mendatangi pantai-pantai saat cuaca 34 Celsius. Lebih dari 500 pantai negara itu dibuka. Payung-payung besar di pantai harus berjarak empat meter satu sama lain. Jarak kanopi dari kanopi lainnya tidak boleh kurang dari 1 meter. Yunani berusaha tetap melindungi masyarakat dari penularan virus korona tapi tetap membangkitkan sektor pariwisata."Ini yang terbaik bagi kami orang lanjut usia, datang dan bersantai sejenak dari di isolasi," kata Yannis Tentomas yang berusia 70 tahunan sambil duduk di pasir, Senin (18/5).
Taman Domino di Brooklyn, New York dipenuhi lingkaran-lingkaran putih untuk menandai di mana masyarakat dapat saling jaga jarak. Warga yang datang untuk berjemur atau berpinik tetap berada di jarak yang aman satu sama lain.
Setengah dari warga yang mengunjungi taman itu pada Ahad (17/5) mengenakan penutup wajah serupa masker. Petugas polisi yang mengawasi pertemuan-pertemuan kecil di taman itu juga mengenakan masker.
Pelatih kebugaran Anne Chardon membawa disinfektan dan masker saat mengunjungi taman Bois de Boulogne, Paris. Chardon mengatakan untuk pertama kalinya ia merasakan kebebasan lagi setelah berminggu-minggu di isolasi di rumah.
"Seperti kami berada di kastil Putri Tidur, semua tidur, membeku dan tiba-tiba cahaya dan ruangan, tiba-tiba kami merasakan kembali sedikit kebahagiaan setiap hari, di ruangan milik kami dan yang kami temukan kembali," katanya.
Di Pantai French Riviera, banyak warga yang mengenakan masker. Pemerintah mengizinkan warga untuk berenang, memancing dan berselancar di pantai itu tapi berjemur masih dilarang. "Kami hampir bebas," kata salah seorang pengunjung pantai yang berjalan-jalan di pinggir pantai Nice itu.