Renault Bakal PHK 400 Pekerja di Pabrik Slovenia

Renault menyatakan akan memulai kembali shift harian ketiga pada bulan ini.

EPA
Renault.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, LJULBANA -- Produsen mobil Prancis, Renault, berencana  mengurangi sekitar 400 pekerja dari total 3.200 pekerja anak perusahaannya, Revos di Novo Mesto, Slovenia. Langkah itu akibat dampak virus corona yang memukul tingkat permintaan mobil produksi Renault.

Sejauh ini Revos memproduksi mobil model smart forfour clio, twingo dan listrik. Adapun pangsa pasar terbesarnya meliput Perancis, Jerman, dan Italia.

"Akibat kondisi yang tidak menentu di pasar global, ini merupakan konsekuensi dari pandemi Covid-19. Revos tetap akan melanjutkan produksinya dalam dua shift," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, sebagaimana dilansir, Rabu (20/5).

Perusahaan menyatakan, akan bekerja sama dengan agen-agen layanan ketenagakerjaan Slovenia dan akan mengatur pertemuan konsultasi untuk semua pekerja yang akan diberhentikan kurang lebih 400 orang.

Pada bulan lalu, Renault menyatakan akan memulai kembali shift harian ketiga pada bulan ini. Hal itu disampaikan setelah Revos menghentikan produksi pada pertengahan Maret lalu hingga enam minggu akibat pandemi.

Di Slovenia, sedikitnya dilaporkan 1.467 kasus virus corona dn 104 jiwa meninggal. Negara tersebut pekan lalu menjadi negara Eropa pertama yang mengakhiri pandemi Covid-19. Namun, warga tetap diwajibkan mengenakan masker wajah, baik di ruang publik maupun dalam ruangan.

Warga juga tetap diimbau untuk menjaga kebersihan tangan dan menjaga jarak fisik satu sama lain minimal 1,5 meter.

Pemerintah Slovenia memperkirakan, produk domestik bruto (PDB) diperkirakan turun 8 persen pada tahun ini sebagai konsekuensi dari sebuah pandemi. Padahal, tahun 2019 lalu Slovenia mengalami perkembangan ekonomi positif di mana kinerja ekspornya naik 2,4 persen.

Baca Juga


sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler