Positif Covid-19, Bayi 15 Bulan di Batam Meninggal

Hasil pemeriksaan swab PCR bayi 15 bulan itu baru keluar empat hari setelah kematian.

ANTARA /M N Kanwa
Petugas medis melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) Covid-19 terhadap sejumlah pedagang di Pasar Botania 2, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (15/5/2020). Pada Rabu (27/5), Batam mengumumkan 109 orang warganya positif Covid-19.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Seorang bayi berusia 15 bulan meninggal karena Covid-19 di Kota Batam Kepulauan Riau. Ini adalah bayi kedua yang menjadi korban virus corona di Batam.

"Anak baduta perempuan itu merupakan kasus baru Covid-19 nomor 98 Kota Batam," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi dalam keterangan tertulis, Rabu.

Bayi itu meninggal pada Sabtu (23/5) dalam perawatan di rumah sakit. Sedangkan hasil swab PCR-nya baru keluar pada Rabu (27/5).

Rudi menjelaskan bahwa bayi tersebut dibawa ibu kandungnya berobat ke rumah sakit swasta pada Jumat (22/5). Ia mengalami gejala demam yang disertai kejang dan diare sejak sehari sebelumnya.

Pihak rumah sakit kemudian melakukan perawatan di ruang isolasi. Namun, kondisinya semakin memburuk dengan timbulnya kejang dan kesadarannya menurun.

"Oleh dokter dilakukan upaya penanganan secara optimal dengan melakukan tindakan resusitasi jantung paru, namun pada pukul 08.40 WIB yang bersangkutan dinyatakan meninggal dunia," kata dia.

Selain bayi itu, terdapat 12 warga lainnya dinyatakan positif Covid-19, pada Rabu. Totalnya kini menjadi 109 orang.

Pasien ke-97, yaitu lelaki 22 tahun warga Kecamatan Bengkong, diketahui pernah berbincang-bincang selama lebih kurang dua jam dengan temannya yang merupakan kasus terkonfirmasi positif nomor 75. Pasien 99 lelaki 64 tahun warga Kecamatan Nongsa dan pasien 100, lelaki 34 tahun warga Kecamatan Batam Kota.

Pasien 101, 103, 104, 105, 106 dan 109 merupakan keluarga pasien dalam pemantauan yang meninggal beberapa waktu lalu. Mereka adalah perempuan 46 tahun dan 21 tahun serta lelaki 29 tahun, 19 tahun, dan 25 tahun serta perempuan 17 tahun.

Kemudian pasien 102 ialah lelaki 41 tahun warga Kecamatan Nongsa yang pernah kontak erat dengan pasien 49 dan pasien 82. Pasien 107, lelaki ASN 30 tahun warga Kecamatan Sei Beduk.

Sementara itu, pasien 108 adalah perempuan 52 tahun yang pernah kontak erat dengan pasien 49 dan 82. Wali Kota menyatakan sesuai hasil penyelidikan epidemiologi terhadap seluruh klaster terkonfirmasi positif Covid-19, disimpulkan masih mungkin terjadi pertumbuhan kasus baru.

"Hal ini mengingat masih banyak ditemui masyarakat yang belum sepenuhnya mematuhi protokol dan himbauan dari pemerintah guna menekan laju pertumbuhan kasus penyakit Covid-19," kata dia.

Dia mengingatkan masyarakat senantiasa menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tetap di rumah saja, mengenakan masker jika terpaksa ke luar rumah, serta selalu menjaga kesehatan dengan makan makanan seimbang dan berolahraga secara teratur serta istirahat yang cukup.

Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler