Efek Samping Bila Mandi tidak Dilakukan dengan Tepat
Terlalu banyak atau kurang mandi bisa menimbulkan masalah kulit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melansir di mindbodygreen.com, Kamis (28/5), para ahli kulit cenderung memiliki pendapat berbeda mengenai seberapa sering seseorang harus mandi. Pasalnya, mandi memang bertujuan membersihkan badan tetapi juga memiliki efek samping bila dilakukan secara tidak tepat.
Menurut dokter kulit bersertifikat, Loretta Ciraldo, terkadang mandi harian sangat diperlukan, bahkan dua kali sehari untuk beberapa orang. Sementara, dokter kulit bersertifikat lainnya, Zenovia Gabriel, menyebutkan, mandi dengan membilas badan secara sederhana di bawah semprotan sudah cukup.
Terlalu banyak mandi bisa membuat kulit menjadi lebih kering, merah, dan gatal. Bukan berarti kita melakukan sesuatu yang salah.
Namun, penting untuk berhati-hati terhadap tanda-tanda tersebut, sehingga kita dapat mengurangi aktivitas mandi. Periksa lagi, apakah ada yang salah dengan sabun yang digunakan saat mandi.
"Bisa jadi ada bahan yang mengiritasi menyebabkan peradangan, jadi belum tentu itu disebabkan berapa kali Anda menyabuni," kata Ciraldo.
Ciraldo mengatakan, jika seseorang tidak cukup mandi maka cara termudah untuk mengetahui adalah bau badan. Terutama di cuaca yang lebih panas, ketika kita cenderung berkeringat.
"Tanda lain Anda perlu waktu mandi lebih banyak adalah berjerawat," ujar Ciraldo.
Jika kita memiliki pori-pori yang tersumbat, hal itu mungkin merupakan tanda keringat terus masuk ke dalam folikel. Seperti yang disebutkan, mandilah dengan air dingin dan lihat apakah jerawat mereda.
"Jika jerawat masih belum reda, kita bisa berkonsultas," saran Ciraldo.