Peruri Siap Dukung Dunia Kreatif untuk Otentikasi Metadata

Peruri dengan pengamanan otentikasi metadata sokong kerja sama BRI dan dunia kreatif

Peruri
Acara zoom!nar: Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan. Hadir Dedi Permadi, Staf Khusus Bidang Kebijakan Digital & SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo). Selain itu juga Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Investasi dan Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Parekraf) dan Direktur Bisnis Mikro, Bank BRI Supari. Kemudian Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menyatakan siap dukung kolaborasi Bank BRI dan para pegiat industri kreatif yang berinovasi dari rumah. Dukungan tersebut berupa pengamanan dan otentikasi metadata yang selama ini diinginkan industri kreatif termasuk mereka yang ada di bidang musik.


Hal tersebut dinyatakan Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya di acara zoom!nar: Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan. Hadir sebagai pembicara utama adalah Menteri Komunikasi dan Informatika RI yang diwakili oleh Dedi Permadi, Staf Khusus Bidang Kebijakan Digital & SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo). Selain itu juga Fadjar Hutomo, Deputi Bidang Investasi dan Industri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Parekraf) dan Direktur Bisnis Mikro, Bank BRI Supari.

Sementara itu hadir mewakili industri kreatif adalah formasi lengkap GIGI Band yaitu Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan dan Gusti Hendy serta Raul Renanda, arsitek dan seniman. 

Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya mengatakan pengamanan dan otentikasi metadata yang menjadi perhatian utama musisi Armand Maulana sebagai pelaku industri kreatif adalah sesuatu yang menjadi spesialisasi unit bisnis digital Peruri. "Peruri siap berkolaborasi dengan sesama BUMN, khususnya Bank BRI dalam usahanya menggerakan roda ekonomi industri kreatif di masa pandemi ini,” tutur Dwina Septiani Wijaya berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (29/5). 

Dwina menambahkan bahwa dalam masa work from home keamanan dan jaminan keaslian dokumen menjadi prioritas dalam menjalani usaha. “Peruri bangga dapat membantu banyak perusahaan dalam hal menjamin keaslian dan ontentikasi dokumen. Adapun produk digital signature yang kami miliki marak digunakan dan sangat dirasakaan manfaatnya oleh perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya saat pandemi ini,” ucap dia.

Sementara itu Dedi Permadi menyampaikan bahwa pihaknya mendukung dan mengapresiasi sinergi BUMN dalam bentuk kegiatan video conference semacam zoom!nar ini utamanya di masa pandemi yang tengah melanda dunia. “Disaat berjaga jarak (physical distancing) menjadi keharusan dalam keberlangsungan kehidupan, jaringan internet yang andal dan aman merupakan sarana utama untuk bisa tetap melakukan kegiatan berkomunikasi dan berusaha. Demi menjaga keberlangsungan dunia usaha saat berdiam dan bekerja dari rumah di masa pandemi, pemerintah melalui Kominfo memastikan jaringan internet yang bisa diandalkan senantiasa hadir untuk masyarakat. Kegiatan semacam ini yang diinisiasi oleh beberapa BUMN adalah sebuah inisiatif yang patut didukung dan dihargai” ucap Dedi.

Direktur Bisnis Mikro Bank BRI Supari menyampaikan bahwa pandemi yang hanya bisa dilewati dengan berjaga jarak, menjadikan manusia teralienasi dan terisolasi. 

“Industri kreatif mengajarkan kepada kita bahwa hanya mereka yang berinovasi dari rumahlah yang bisa bertahan di masa pandemi ini. Kreativitas menjadi kata kunci untuk bisa bertahan dan keluar dari krisis yang sedang kita hadapi ini. Kolaborasi antara pihak perbankan dan industri kreatif bukan saja dapat mengusahakan terus begeraknya roda ekonomi, tapi juga dapat memberikan solusi emosi di masa pandemi ini,” ucap Supari.

Lebih lanjut Supari menepis keraguan para pegiat industri kreatif terkait kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan dari sektor perbankan. “Bank BRI hadir untuk memberikan solusi alternatif pendanaan kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk industri kreatif. Tangible maupun intangible assets yang dihasilkan oleh industri kreatif tentunya memiliki nilai ekonomis dan mungkin bankable,” kata Supari. 

Sebanyak 765 pelaku industri kreatif dari berbagai sektor usaha berpartisipasi dalam kegiatan zoom!nar dengan tema Industri Kreatif dan Alternatif Solusi Pendanaan. Peserta zoom!nar akan mendapatkan sertifikat digital yang diterbitkan oleh Peruri sebagai penyelenggara sertifikasi elektronik (PSrE) yang telah tersertifikasi oleh Kementerian Kominfo pada 2019 lalu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler